Usai Temui Kim, Trump Sepakat Hentikan Latihan Militer

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jun 2018 15:47 WIB
Usai pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un, Donald Trump menyatakan sepakat menghentikan latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dalam konferensi pers, Presiden Donald Trump menyatakan akan menghentikan latihan militer negaranya dengan Korsel, usai bertemu Kim Jong-un. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pihaknya akan menghentikan latihan militer dengan Korea Selatan, usai bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Dalam konferensi pers usai rangkaian pertemuan, Selasa, Trump mengatakan dirinya akan menghentikan "permainan perang," istilah yang biasa digunakan untuk merujuk pada latihan militer.

Selama ini, AS dan Korsel rutin menggelar latihan militer tahunan. Hal itu menjadi alasan Korut selama ini menolak menyerahkan program nuklirnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korut menganggap latihan militer itu sebagai ancang-ancang untuk menginvasi negaranya. Saat ini, AS mempunyai puluhan ribu pasukan yang ditempatkan di Korsel.
Trump juga mengatakan dirinya berharap bisa menarik pasukan tersebut. Namun, kini hal itu masih bisa dilakukan.

"Saya ingin menarik pasukan kami. Saya ingin memulangkan tentara kami," kata Trump.

"Tapi itu tidak jadi bagian dari perhitungan saat ini. Saya berharap itu bisa dilakukan pada akhirnya."

Trump mengatakan dirinya sepakat menghentikan "permainan perang" karena dia menilai kegiatan itu "sangat provokatif" dan keputusan ini bisa menghemat pengeluaran Amerika Serikat dalam jumlah yang sangat besar.
Pertemuan Trump dan Kim menandai pertama kalinya dalam sejarah ada pemimpin negara dari AS dan Korut yang bertatap muka secara langsung.

Hubungan kedua negara sempat memanas sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya. Kim dan Trump kerap silih melontarkan hinaan hingga ancaman perang.

Di saat yang sama, Korea Selatan dipimpin Presiden Moon Jae-in yang lebih mengedepankan pendekatan lunak terhadap negara tetangganya. Secara resmi, dua Korea masih berstatus musuh perang.

Keinginan Moon disambut perubahan mendadak Kim yang pada pidato akhir tahunnya menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel. Setelah itu, kedua negara sepakat memulai proses damai dan berdialog dengan pihak AS.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER