Jakarta, CNN Indonesia -- Utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jason Greenblatt dan penasihat Jared Kushner bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II di Amman, Selasa (19/6). Pertemuan itu untuk membahas proses perdamaian Palestina-Israel.
Pertemuan itu terjadi kurang dari sehari setelah Raja Yordania menjadi tuan rumah untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam kunjungan singkat.
"Mereka membahas peningkatan kerja sama antara Amerika Serikat dan Yordania, isu-isu regional, situasi kemanusiaan di Gaza, dan upaya pemerintahan Trump untuk memfasilitasi perdamaian antara Israel dan Palestina," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan dikutip
AFP, Selasa (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pembicaraannya dengan Netanyahu pada hari Senin kemarin, Raja Abdullah menekankan perlunya kemajuan pada upaya untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. "(Upaya perdamaian) berdasarkan solusi dua negara".
Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak 2014.
Keputusan kontroversial Trump pada bulan Desember lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah membuat upaya perdamaian kembali menemui jalan buntuk.
Langkah itu memicu kemarahan di seluruh dunia Arab dan mendorong Palestina untuk membekukan semua kontak dengan para pejabat AS.
Palestina menginginkan Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka, tetapi Israel menganggap seluruh kota sebagai ibu kota yang abadi dan tak terpisahkan.
Otoritas Palestina mengatakan pada Sabtu lalu bahwa rencana AS untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel 'ditakdirkan' gagal.
Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur, secara administratif terkait dengan Yordania sebelum diduduki oleh Israel pada tahun 1967.
Israel, yang menandatangani perjanjian damai dengan Yordania pada 1994, mengakui Yordania sebagai penjaga situs suci Muslim kota yang terbagi.
(osc)