Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri luar negeri Meksiko Luis Videgaray menyebut pemisahan anak-anak dari orang tua imigran di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko sebagai tindakan kejam dan tidak manusiawi.
Dia mengecam dan mendesak Presiden AS Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya, dikutip
Reuters, Rabu (20/6).
Videgaray mengatakan pemerintah Meksiko telah menentukan posisinya mengenai masalah ini dengan jelas kepada pemerintah AS dan juga telah mengangkat masalah ini kepada pejabat senior AS, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa pengungsi dan migran anak-anak tidak boleh mengalami trauma karena dipisahkan dari orang tua mereka. Di satu sisi Trump menghadapi tekanan berat untuk menghentikan kebijakan itu di perbatasan AS-Meksiko.
"Kesatuan keluarga harus dilestarikan," kata juru bicara U.N. Stephane Dujarric kepada wartawan.
"Sekretaris Jenderal percaya bahwa pengungsi dan migran harus selalu diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, dan sesuai dengan hukum internasional yang ada."
Sebelumnya Demokrat dan beberapa politikus di Partai Republik sendiri telah mengecam keras pemerintah karena memisahkan hampir 2.000 anak dari orang tua mereka di perbatasan AS dan Meksiko antara pertengahan April dan akhir Mei lalu.
Para tenaga medis profesional bahkan mengatakan, praktik semacam itu dapat menyebabkan trauma yang lama terhadap anak-anak.
(osc)