Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri
Mahathir Mohamad menganggap mustahil jika mantan PM
Najib Razak tak mengetahui soal skandal dana dalam lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Mahathir mendasarkan argumennya tersebut pada fakta bahwa Najib sebagai pendiri 1MDB pasti menandatangani semua dokumen transaksi lembaga itu.
"Siapa yang percaya dia tidak tahu ketika dia sendiri menandatanganinya?" ucap Mahathir dalam wawancara khusus dengan
Malay Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap uang yang keluar masuk dari pinjaman pertama 42 miliar ringgit, semuanya ia tanda tangani. Jika dia tidak tahu, pasti dia tidak mengerti arti tanda tangan."
Ketika menyebut 42 miliar ringgit, Mahathir merujuk pada utang 1MDB pada satu titik setelah mereka meminjam dana untuk membeli sejumlah aset, termasuk pembangkit listrik.
Namun, selama ini, Mahathir mempertanyakan keberadaan dana pinjaman itu dan digunakan untuk apa saja.
Pernyataan ini dilontarkan setelah Najib dalam wawancara khusus dengan Reuters, mengaku tak tahu apa-apa soal aliran dana 1MDB, terutama yang masuk ke dalam rekening pribadinya.
"Saya tidak mendapatkan keuntungan dari 1MDB karena saya percaya 1MDB didirikan untuk sesuatu yang baik bagi negara. Jika saya tahu ada penyalahgunaan dana, jika dalam sepengetahuan saya, saya pasti akan bertindak," kata Najib.
Dalam wawancara tersebut, Najib juga terus menampik laporan aliran dana US$681 juta dari 1MDB ke rekening pribadinya. Sekali lagi ia menekankan bahwa uang itu adalah pemberian dari salah satu anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menduga sebagian dari dana tersebut disalahgunakan dalam beberapa transaksi besar di Negeri Paman Sam tersebut.
Najib kemudian membeberkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui segala transaksi yang menggunakan rekening pribadinya.
Ia mengaku sudah mendelegasikan tugas untuk mengurus akun rekening pribadinya itu kepada Nik Faisal Ariff Kamil, direktur SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.
Menanggapi pernyataan Najib ini, Mahathir berkata, "Tidak mungkin karena dia harus memberikan tanda tangan untuk menggunakan uang itu. Untuk menggunakan uang itu, saya harus mengeluarkan cek. Najib selalu beranggapan rakyat bodoh."
(has)