Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (
UMNO),
Ahmad Zahid Hamidi, diperiksa oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia/SPRM), Senin (2/7).
Pemeriksaan mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia itu dilakukan menyusul dugaan keterlibatan UMNO dalam penyelewangan dana jutaan dolar lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menjerat mantan PM Najib Razak.
Ahmad Zahid terlihat mendatangi Gedung SPRM pada Senin (2/7) pagi sekitar pukul 09.50 waktu Kuala Lumpur. Pemanggilan Ahmad Zahid dilakukan sehari setelah dirinya dilantik menjadi presiden UMNO, menggantikan Najib yang mengundurkan diri tak lama setelah kalah pemilihan umum 9 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu pertanyaan seperti apa yang akan diajukan MACC kepada saya, tapi saya akan bersikap koperatif dengan SPRM," kata Zahid kepada wartawan, seperti dikutip
The Straits Times."Saya akan transparan dalam menjawab seluruh pertanyaan," kata Zahid.
Melalui sebuah pernyataan, wakil komisioner SPRM, Datuk Azam Baki, mengatakan selain keterlibatan UMNO dalam 1MDB, Ahmad Zahid juga akan dimintai keterangan mengenai sebuah yayasan pribadi yang dimiliki keluarganya.
UMNO belakangan disebut terlibat dalam dugaan skandal mega korupsi 1MDB setelah komisi anti-korupsi Malaysia itu membekukan sedikitnya 900 rekening.
Partai yang pernah dipimpin oleh Najib selama menjabat sebagai PM itu pun ikut ditangguhkan karena diduga ikut menerima aliran uang panas tersebut.
Selain itu, komisi anti-korupsi Malaysia juga akan meminta keterangannya terkait dana 800 ribu ringgit Malaysia atau setara Rp2,8 miliar milik yayasan pribadinya yang dipakai untuk membayat tagihan kartu kredit dia dan sang istri.
"Yayasan itu melakukan sejumlah aktivitas-aktivitas amal seperti membangun masjid-masjid, sekolah tahfiz, dan panti asuhan," ujar Ahmad Zahid.
Selain Ahmad Zahid, Najib dan sang istri, Rosmah Mansour, sudah lebih dulu diperiksa oleh komisi anti-korupsi Malaysia terkait dugaan skandal 1MDB. Najib sendiri sejauh ini sudah dua kali diperiksa oleh SPRM.
Namun, lembaga anti-rasuah itu hingga kini belum menetapkan tersangka meski telah menemukan bukti aliran dana sekitar US$10,6 juta ke rekening pribadi Najib dari unit pendanaan negara SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.
Kepolisian bahkan telah menyita ratusan barang mewah dari sejumlah properti Najib dengan nilai setara Rp3,8 triliun terkait penyelidikan skandal 1MDB. Mantan PM Malaysia itu berkeras menampik seluruh tuduhan dan mengaku bahwa seluruh barang mewah sitaan itu merupakan "hadiah" dari kerabat dan teman.
(nat)