Sejumlah Remaja Tertidur saat Diselamatkan dari Gua Thailand

AFP | CNN Indonesia
Rabu, 11 Jul 2018 20:10 WIB
Dua pekan terperangkap, sejumlah remaja tertidur di atas tandu saat diselamatkan dari dalam Gua Tham Luang, Thailand, melalui jalur berbahaya.
Dua pekan terperangkap, sejumlah remaja tertidur di atas tandu saat diselamatkan dari dalam Gua Tham Luang, Thailand, melalui jalur berbahaya. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pekan terperangkap, sejumlah remaja tertidur di atas tandu saat diselamatkan dari dalam Gua Tham Luang, Thailand, melalui jalur berbahaya.

"Beberapa dari mereka tertidur, beberapa menggerak-gerakkan jarinya seperti pusing, tapi mereka bernafas," ujar Chaiyananta Peeranarong, mantan Angkatan Laut Thailand yang ikut serta dalam operasi penyelamatan.

Chaiyananta adalah orang terakhir yang keluar dari gua setelah tim penyelamat menggelar operasi untuk mengeluarkan 12 remaja anggota tim sepak bola Wild Boars bersama satu pelatihnya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas saya adalah mentransfer mereka. Anak-anak itu sudah diikat di tandu ketika ditransfer," tutur Chaiyananta kepada AFP, Rabu (11/7).
Menurut Chaiyananta, selama ia mengangkat tandu, para dokter yang berada di sepanjang jalur evakuasi terus memeriksa keadaan para remaja tersebut.

Kepala junta militer Thailand mengatakan bahwa mereka sudah memberikan "obat penenang kecil" untuk membantu menenangkan para remaja.

Namun, ia membantah pemberian obat penenang itu dilakukan untuk melancarkan proses penyelamatan.

Kesulitan mendapatkan informasi mengenai penyelamatan ini menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan selama proses tersebut.
Operasi penyelamatan ini memang menjadi perhatian luas karena kedua belas remaja dan pelatihnya itu tak menguasai kemampuan menyelam, sementara mereka terjebak di dalam gua yang terkepung banjir sejak 23 Juni lalu.

Begitu sulit medan gua tersebut, satu mantan anggota angkatan laut Thailand yang ikut serta dalam operasi penyelamatan tewas saat sedang beraksi.

Thailand pun meminta bantuan 13 "penyelam kelas dunia" untuk membantu proses penyelamatan, termasuk Richard Harris, penyelam profesional sekaligus ahli anestesi dari Australia.

Ketua tim penyelamat, Narongsak Osottonakorn, mengatakan bahwa keseluruhan operasi ini tak akan berhasil tanpa kemampuan unik yang diajarkan Harris. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER