Penulis Harun Yahya yang Ditangkap Sebut Erdogan Pria Jujur

Natalia Santi | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jul 2018 13:07 WIB
Pemimpin sekte feminisme Islam Adnan Oktar alias Harun Yahya menyatakan dukungan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan pada pemilihan Juni lalu.
Adnan Oktar alias Harun Yahya. (REUTERS/Osman Orsal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Adnan Oktar alias Harun Yahya akhirnya ditangkap aparat kepolisian Istanbul Turki atas tuduhan mendirikan organisasi kejahatan dan serangkaian tindakan kriminal lainnya, Rabu (10/3).

Tokoh kontroversial, penulis ratusan buku, anti-Darwinisme, anti-Zionis dan anti-Fremasonry tersebut pernah melontarkan dukungan kepada Recep Tayyip Erdogan.

Dilansir Middle East Eye, di era 1990-an, kelompok Oktar pernah menyatakan dukungan kepada Necmettin Erbakan, seorang politikus konservatif, mantan Perdana Menteri dan mantan Ketua Partai Kesejahteraan, yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang kini berkuasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Baru-baru ini, Oktar menyampaikan dukungannya kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. "Saya cinta Mr. Erdogan dengan sepenuh hati dan jiwa. Dia adalah pria jujur. Saya telah menyampaikan dukungan yang tak tergoyahkan untuknya sejak Erdogan. Dan saya tidak akan pernah berbicara atau membiarkan orang lain berbicara menentangnya. Saya akan membelanya dengan hidup saya sendiri," katanya di sebuah tayangan acara televisi pada Januari lalu, seperti dilansir Middle East Eye.

Menurut media Turki, saat ditangkap Rabu (11/7), Oktar mengaku terkejut karena dia mendukung Erdogan dalam pemilihan Juni lalu. Dia mengaku yakin bahwa Presiden Erdogan tidak mengetahui operasi penangkapannya.

Sederet tuduhan yang dihadapi Oktar antara lain hubungan seksual dengan anak di bawah umur, penculikan anak-anak, pelecehan seksual, pemerasan, menahan orang sebagai tawanan, ancaman, spionase politik dan militer, penipuan dengan mengeksploitasi perasaan dan keyakinan agama.


Oktar alias Harun Yahya juga menghadapi tuduhan pencucian uang, pelanggaran privasi, pemalsuan dokumen resmi, penolakan undang-undang anti-teror, pemaksaan, fitnah. Dia juga dituduh mengelakkan orang dari wajib militer, penghinaan, tuduhan palsu, sumpah palsu, penipuan. Sejumlah tuduhan itu diperparah dengan penentangan terhadap hukum penyelundupan, aturan pajak, penyuapan, mencegah hak pendidikan dan hak sipil, penyiksaan, pencatatan data pribadi secara ilegal dan melanggar hukum tentang perlindungan keluarga dan wanita.

Harun Yahya alias Adnan Oktar ditangkap Kepolisian Istanbul, Turki, bersama sekitar 166 pengikutnya, 100 di antaranya perempuan.

(nat)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER