
Turki Tangkap Harun Yahya, Buru 235 Pengikutnya
Anadolu, CNN Indonesia | Rabu, 11/07/2018 18:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Turki menanangkap penulis kontroversial, Adnan Oktar alias Harun Yahya, dan menggencarkan operasi untuk memburu 235 pengikutnya.
Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa Harun Yahya ditangkap pada Rabu (11/7) dalam sebuah operasi besar-besaran yang dilakukan di lima provinsi.
Dalam penangkapan di rumahnya itu, kepolisian menyita selongsong senjata, pelindung tubuh berbahan baja, hingga kendaraan bersenjata.
Harun Yahya dan pengikutnya dituding melakukan serangkaian kejahatan, termasuk membentuk organisasi dengan maksud kejahatan, pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak, penculikan, dan penahanan anak.
Kelompok ini juga diduga melakukan pelanggaran hukum pajak dan hukum anti-teror di Turki.
Nama Harun Yahya sendiri sudah ada dalam daftar pencarian Departemen Pemberantas Kejahatan Finansial kepolisian Turki.
Oktar memiliki sebuah stasiun televisi bernama A9, di mana ia memandu sebuah acara diskusi agama dan masalah sosial, dikelilingi perempuan yang dijuluki "anak-anak kucing" dia. (has/has)
Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa Harun Yahya ditangkap pada Rabu (11/7) dalam sebuah operasi besar-besaran yang dilakukan di lima provinsi.
Harun Yahya dan pengikutnya dituding melakukan serangkaian kejahatan, termasuk membentuk organisasi dengan maksud kejahatan, pelecehan seksual anak, hubungan seksual dengan anak, penculikan, dan penahanan anak.
Nama Harun Yahya sendiri sudah ada dalam daftar pencarian Departemen Pemberantas Kejahatan Finansial kepolisian Turki.
Oktar memiliki sebuah stasiun televisi bernama A9, di mana ia memandu sebuah acara diskusi agama dan masalah sosial, dikelilingi perempuan yang dijuluki "anak-anak kucing" dia. (has/has)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Jual Rahasia Negara ke China, Lelaki Rusia Dibui 8 Tahun
Internasional • 45 menit yang lalu
PM Armenia Takut Dikudeta Akibat Krisis Politik
Internasional 1 jam yang lalu
Thailand Bantah Dukung Militer Myanmar yang Melakukan Kudeta
Internasional 6 jam yang lalu