Inggris Identifikasi Tersangka Serangan Racun Agen Rusia

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 19 Jul 2018 20:15 WIB
Kepolisian Metropolitan London, Inggris, dilaporkan berhasil mengidentifikasi pelaku peracunan mantan agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya.
Lokasi serangan racun saraf terhadap Sergei Skripal, Maret lalu. Polisi dilaporkan telah mengidentifikasi pelaku insiden tersebut. (AFP Photo/Ben Stansall)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Metropolitan London, Inggris, dilaporkan berhasil mengidentifikasi pelaku peracunan mantan agen mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya di Salisbury awal Maret lalu.

"Tim penyelidik yakin telah mengidentifikasi tersangka pelaku serangan racun Novichok melalui rekaman CCTV dan telah melakukan pemeriksaan silang dengan kesaksian orang-orang yang berada di wilayah itu selama kejadian," ucap sumber kantor berita AP seperti dikutip AFP, Kamis (19/7).
"Mereka yakin (para pelaku) adalah orang Rusia," kata sumber itu menambahkan.

Namun, kepolisian London menolak mengomentari laporan sumber tersebut ketika dihubungi AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sergei dan putrinya, Yulia, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku di dekat pusat perbelanjaan Salisbury pada 4 Maret lalu. Kepolisian menyebut keduanya terpapar racun saraf kelas militer, Novichok.

Sergei dan Yulia selamat setelah beberapa pekan dirawat di rumah sakit.
Inggris menyalahkan Rusia atas serangan ini, tapi Kremlin menampik semua tudingan yang dilontarkan.

Inggris sempat mengusir sejumlah diplomat Rusia dan Kremlin pun melakukan hal serupa.

Sejumlah negara Uni Eropa juga turut mengusir diplomat Rusia dari masing-masing negara mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap Inggris.

Baru-baru ini, dua warga Inggris yakni Charlie Rowley (45) dan rekannya Dawn Sturrgess (44) juga dinyatakan kritis setelah diduga terpapar racun yang sama dengan Skripal di Amesbury, tak jauh dari Salisbury.
Meski begitu, polisi belum bisa mengonfirmasi apakah racun tersebut berasal dari kelompok yang sama dengan yang digunakan untuk menyerang Skripal.

Sturgess dinyatakan meninggal pada 8 Juli lalu, sementara Rowley dikabarkan telah sadarkan diri dan saat ini berada dalam kondisi stabil.

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER