
WNI Terduga ISIS di Malaysia akan Dipulangkan ke Indonesia
Martahan Sohuturon, CNN Indonesia | Jumat, 20/07/2018 14:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan tiga warga negara Indonesia (WNI) terduga anggota kelompok militan negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) akan segera dipulangkan ke Indonesia.
Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PDRM tengah berkoordinasi terkait pemulangan ketiga WNI tersebut ke Indonesia.
"Sedang dikoordinasikan dengan aparat PDRM dan BNPT," kata Syafruddin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan pada Jumat (20/7).
Dia melanjutkan, pihak kepolisian akan melakukan proses pemeriksaan terhadap ketiga WNI tersebut setelah tiba di Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan status tiga WNI terduga ISIS ditangkap PDRM.
Ketiga nama WNI tersebut, menurut Retno, terdaftar dalam sistem imigrasi Indonesia.
"Baru saja kami dapat perkembangan dari Kuala Lumpur bahwa berdasarkan informasi paspor yang kita terima, ketiga orang itu ada dalam sistem [keimigrasian] kita," kata Retno kepada wartawan di kantornya usai menerima lawatan Menlu Brunei Darussalam Erywan Yusof, Jumat (20/7).
Hingga kini PDRM baru menyebutkan kronologi penangkapan dan belum merilis identitas ketiga WNI tersebut.
Mereka ditangkap bersama empat warga Malaysia yang sama-sama dituduh ISIS, termasuk seorang pria yang berniat membunuh Raja dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Penangkapan pertama terjadi pada 12 Juli lalu di Terengganuyang, melibatkan seorang tersangka laki-laki asal Indonesia berusia 26 tahun yang disebut-sebut anggota Negara Islam Indonesia (NII).
Di hari yang sama, polisi juga menangkap seorang WNI berusia 27 tahun di Petaling Jaya. Pria itu diketahui bekerja sebagai pegawai kontrak yang mengaku berbaiat pada ISIS.
Dia kedapatan menyimpan sekitar 100 foto dan video yang mempromosikan ISIS di laman Facebook-nya.
Sementara itu, WNI ketiga ditangkap pada 14 Juli 2018 di Ipoh, Perak. Tersangka berusia 42 tahun dan bekerja sebagai karyawan pabrik.
PDRM mengatakan terduga mengaku punya hubungan dengan anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam pembunuhan seorang anggota Polri pada 10 Mei lalu di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. (nat)
Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PDRM tengah berkoordinasi terkait pemulangan ketiga WNI tersebut ke Indonesia.
"Sedang dikoordinasikan dengan aparat PDRM dan BNPT," kata Syafruddin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan pada Jumat (20/7).
Dia melanjutkan, pihak kepolisian akan melakukan proses pemeriksaan terhadap ketiga WNI tersebut setelah tiba di Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan status tiga WNI terduga ISIS ditangkap PDRM.
Ketiga nama WNI tersebut, menurut Retno, terdaftar dalam sistem imigrasi Indonesia.
"Baru saja kami dapat perkembangan dari Kuala Lumpur bahwa berdasarkan informasi paspor yang kita terima, ketiga orang itu ada dalam sistem [keimigrasian] kita," kata Retno kepada wartawan di kantornya usai menerima lawatan Menlu Brunei Darussalam Erywan Yusof, Jumat (20/7).
Hingga kini PDRM baru menyebutkan kronologi penangkapan dan belum merilis identitas ketiga WNI tersebut.
Mereka ditangkap bersama empat warga Malaysia yang sama-sama dituduh ISIS, termasuk seorang pria yang berniat membunuh Raja dan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Penangkapan pertama terjadi pada 12 Juli lalu di Terengganuyang, melibatkan seorang tersangka laki-laki asal Indonesia berusia 26 tahun yang disebut-sebut anggota Negara Islam Indonesia (NII).
Di hari yang sama, polisi juga menangkap seorang WNI berusia 27 tahun di Petaling Jaya. Pria itu diketahui bekerja sebagai pegawai kontrak yang mengaku berbaiat pada ISIS.
Dia kedapatan menyimpan sekitar 100 foto dan video yang mempromosikan ISIS di laman Facebook-nya.
Sementara itu, WNI ketiga ditangkap pada 14 Juli 2018 di Ipoh, Perak. Tersangka berusia 42 tahun dan bekerja sebagai karyawan pabrik.
PDRM mengatakan terduga mengaku punya hubungan dengan anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam pembunuhan seorang anggota Polri pada 10 Mei lalu di Markas Brimob, Kelapa Dua, Depok. (nat)
ARTIKEL TERKAIT

Nama WNI Terduga ISIS di Malaysia Tercatat Sistem Imigrasi RI
Internasional 1 tahun yang lalu
RI Desak Malaysia Beri Akses Verifikasi Tiga WNI Terduga ISIS
Internasional 1 tahun yang lalu
Menilik 'Love-Hate Relationship' Indonesia dan Malaysia
Internasional 1 tahun yang lalu
MoU Kedaluwarsa, Jokowi Minta Mahathir Lindungi TKI
Internasional 1 tahun yang lalu
Kisah Jokowi Saat Disopiri Mahathir, 'Ngebut' Tapi Tak Takut
Internasional 1 tahun yang lalu
INFOGRAFIS: Mahathir dan Sejarah Hubungan RI-Malaysia
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

LPSK Beri Kompensasi 4 Keluarga Korban Terorisme RP450 Juta
Nasional • 14 December 2019 02:05
Mahfud Sebut Aksi Terorisme Jadi Perhatian Jelang Natal
Nasional • 13 December 2019 17:52
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Papua
Nasional • 06 December 2019 15:33
Tersangka Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Dibawa ke Jakarta
Nasional • 05 December 2019 21:35
TERPOPULER

VIDEO: 2 Korban Letusan Gunung Selandia Baru Belum Ditemukan
Internasional • 1 jam yang lalu
Pertahanan AS Fokus pada Kekuatan Militer China dan Rusia
Internasional 6 jam yang lalu
VIDEO: Detik-detik Gempa Bumi Magnitudo 6,8 di Filipina
Internasional 8 jam yang lalu