Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Amerika Serikat mengatakan bahwa upaya menemukan orang tua lebih dari 400 anak imigran yang dipisahkan di perbatasan negara itu dengan Meksiko lebih baik dilakukan oleh relawan dan LSM.
Usul yang dikemukakan di persidangan kasus kebijakan pemerintah Presiden Trump yang menyebabkan 2.500 keluarga terpisah dari anak mereka di Pengadilan Federal San Diego, Amerika Serikat.
Pada keputusan Langkah hukum yang diajukan oleh organisasi kebebasan sipil Amerika, ACLU, sebelumnya hakim Dana Sabraw memerintahkan pemerintah AS untuk menyatukan keluarga yang terpisah ini selambat-lambatnya pada 26 Juli. Namun tenggat waktu itu tidak bisa dipenuhi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski lebih dari 1.900 anak berhasil dipertemukan kembali dengan orang tua mereka, atau kasus mereka diselesaikan dengan cara lain, ratusan anak masih berada di bawah penguasaan pihak berwenang AS.
Berkas pengadilan dari kubu pemerintah menyatakan bahwa di antara anak yang masih ada di tangan mereka terdapat 400 anak yang orang tuanya tidak lagi berada di wilayah AS.
Rencana menyatukan anggota keluarga ini yang diajukan dalam persidangan pada Kamis (2/8), pengacara dari Departemen Kehakiman mengatakan pemerintah akan memberi informasi terkait identitas orang tua anak-anak itu yang telah dideportasi.
Setelah mendapat informasi itu, pengacara penuntut harus mengerahkan sumber daya mereka dan jaringan kantor pengacara, LSM, relawan dan lain-lain untuk menghubungi pra orang tua itu dan menanyakan rencana mereka terkait anak-anak tersebut.
ACLU, organisasi kebebasan sipil AS yang mengajukan langkah hukum ini telah mengatakan berulang kali bahwa pihaknya siap membantu upaya menemukan orang tua yang telah dideportasi.
Akan tetapi, ACLU menegaskan bahwa pada akhirnya pemerintah AS bertanggung jawab dalam menemukan para orang tua itu.
Sebagian besar orang tua yang dipisahkan dari anak-anak mereka telah kembali ke Guetemala, Honduras dan El Salvador.
"Tidak hanya aksi pemisahan oleh pemerintah yang tidak konstitusional yang menyebabkan krisis ini, Pemerintah AS juga memiliki sumber daya yang jauh lebih besar dari LSM manapun," tulis ACLU dalam berkas perkara persidangan.
ACLU mencatat bahwa pemerintah tampaknya tidak memiliki alamat 120 orang tua yang dideportasi.
Pengacara pemerintah mengatakan memerlukan waktu hingga 10 Agustus untuk menelisik dokumen anak-anak yang orang tuanya sudah dideportasi itu untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Hakim Sabraw akan kembali menggelar sidang pada Jumat (3/8) untuk mendengarkan upaya yang sedang berjalan dalam menyatukan para imigran itu. Diajuga akan segera mengambil keputusan apakah akan mencabut larangan deportasi secara cepat keluarga yang sudah disatukan.
Pengacara pemerintah minggu lalu mengatakan kepada hakim Sabraw bahwa sekitar 300 anak masih berada di pusat penahanan keluarga dan akan segera dideportasi begitu mendapat izin dari hakim.
ACLU mengatakan bahwa keluarga yang telah disatukan kembali ini memerlukan waktu untuk membicarakan opsi yang mereka miliki dengan penasehat hukum .
(yns)