Eks Menhan Jepang Tantang Shinzo Abe di Pemilihan Partai
Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Agu 2018 05:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba akan menjadi penantang utama Perdana Menteri Shinzo Abe dalam pemilihan pemimpin partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP), pada September mendatang.
Ishiba digadang sebagai satu-satunya rival Abe dalam pemilihan tersebut setelah dua politikus lainnya yakni eks Menteri Luar Negeri Fumio Kishida dan Menteri Dalam Negeri Seiko Noda mengundurkan diri dari pencalonan.
Kishida dilaporkan mengesampingkan peluangnya untuk menjadi petinggi partai berkuasa, sementara Noda dikabarkan tak memiliki cukup dukungan dari anggota partai untuk mencalonkan dalam pemilihan tersebut.
Meski menjadi pesaing utama, peluang Ishiba untuk mengalahkan Abe disebut kecil. Berdasarkan jajak pendapat terbaru, Abe masih mendominasi dukungan hingga 70 persen suara dari anggota LDP.
Jika benar, kemenangan Abe dalam pemilihan itu akan melancarkan jalannya untuk mempertahankan jabatannya di pemerintahan sekaligus menjadi PM Jepang terlama dalam sejarah.
Terlepas dari peluang kecilnya, dikutip AFP pada Jumat (10/8), Ishiba tetap bertekad ikut bersaing dalam pemilihan itu dengan visi ingin "memulihkan kepercayaan diri dalam pemerintah yang harus mengutamakan pelayanan terhadap rakyat."
Ishiba merasa tak kapok saat dikalahkan Abe bersama tiga penantang lainnya dalam pemilihan umum 2012 lalu.
"Ajang ini ibarat lagu yang diulang berbunyi 'saya tidak akan lari. Saya dukung Abe'," ucapnya dalam wawancara bersama salah satu stasiun televisi lokal pada pekan ini.
Ishiba dikenal sebagai politikus yang lebih hawkish daripada Abe. Dia mendesak revisi konstitusi pasifisme Jepang yang jauh lebih radikal dari Abe.
Dia juga mendukung Jepang untuk mempertimbangkan memiliki senjata nuklir, sebuah kebijakan kontroversial yang pasti ditentang Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu terdekat.
(nat)
Ishiba digadang sebagai satu-satunya rival Abe dalam pemilihan tersebut setelah dua politikus lainnya yakni eks Menteri Luar Negeri Fumio Kishida dan Menteri Dalam Negeri Seiko Noda mengundurkan diri dari pencalonan.
Kishida dilaporkan mengesampingkan peluangnya untuk menjadi petinggi partai berkuasa, sementara Noda dikabarkan tak memiliki cukup dukungan dari anggota partai untuk mencalonkan dalam pemilihan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika benar, kemenangan Abe dalam pemilihan itu akan melancarkan jalannya untuk mempertahankan jabatannya di pemerintahan sekaligus menjadi PM Jepang terlama dalam sejarah.
Terlepas dari peluang kecilnya, dikutip AFP pada Jumat (10/8), Ishiba tetap bertekad ikut bersaing dalam pemilihan itu dengan visi ingin "memulihkan kepercayaan diri dalam pemerintah yang harus mengutamakan pelayanan terhadap rakyat."
Ishiba merasa tak kapok saat dikalahkan Abe bersama tiga penantang lainnya dalam pemilihan umum 2012 lalu.
"Ajang ini ibarat lagu yang diulang berbunyi 'saya tidak akan lari. Saya dukung Abe'," ucapnya dalam wawancara bersama salah satu stasiun televisi lokal pada pekan ini.
Ishiba dikenal sebagai politikus yang lebih hawkish daripada Abe. Dia mendesak revisi konstitusi pasifisme Jepang yang jauh lebih radikal dari Abe.
Dia juga mendukung Jepang untuk mempertimbangkan memiliki senjata nuklir, sebuah kebijakan kontroversial yang pasti ditentang Amerika Serikat sebagai salah satu sekutu terdekat.
(nat)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK