Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian
Turki menangkap seorang pelaku yang menembaki kedutaan besar
Amerika Serikat di Ankara pada Senin (20/8).
Dikutip dari
Anadolu, sumber dari kepolisian menyebut seorang tersangka yang terlibat dalam serangan tersebut telah ditangkap. Saat ini, tersangka tengah diinterogasi oleh pihak kepolisian Ankara.
Serangan terjadi sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat. Terdapat enam tembakan berasal dari sebuah kendaraan di pintu masuk kedutaan besar tersebut. Tiga diantaranya menghantam pintu besi dan jendela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahim Kalin, Juru bicara Presiden Tayyip Erdogan mengutuk serangan itu dan memastikan keamanan seluruh pegawai asing di negara tersebut.
"Kami mengutuk serangan terhadap kedutaan AS. Ini adalah upaya yang jelas bertujuan menciptakan kekacauan," ujarnya dalam unggahan di akun Twitter-nya.
Sementara dikutip dari
Reuters, Juru Bicara Kedutaan AS David Hainer mengaku tak ada korban atas kejadian tersebut. Ia juga berterima kasih kepada Kepolisian Turki atas respons yang cepat.
Kedutaan besar AS di Ankara dan konsulat di Istanbul di masa lalu menjadi sasaran serangan oleh militan dan menghadapi sejumlah ancaman keamanan.
Insiden penembakan kedubes AS ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara tersebut dalam beberapa minggu terakhir. Pengadilan Turki baru-baru ini menolak banding pendeta Kristen AS, Andrew Brunson yang diduga terlibat terorisme.
Sementara AS bersikeras meminta warga negaranya dibebaskan. AS bahkan telah memberikan sanksi tarif kepada Turki.
Sanksi tersebut memperparah krisis ekonomi Turki, memberikan tekanan tambahan pada mata uang lira, yang telah kehilangan hampir 40 persen terhadap dolar sejak awal tahun ini.
(agi)