Polisi Jerman Tangkap Warga Rusia Perencana Serangan Bom

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 23 Agu 2018 02:48 WIB
Polisi Jerman menahan pria asal Rusia yang dicurigai merencanakan serangan bom dan terlibat dalam jaringan Islam radikal.
Ilustrasi polisi Jerman. (REUTERS/Michaela Rehle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Jerman pada Rabu (22/8) waktu setempat menahan pria asal Rusia yang dicurigai merencanakan serangan bom dan terlibat dalam jaringan Islam radikal.

Menurut kepolisian, tersangka bernama Magomed Ali (31 tahun) diduga terlibat dengan Clement B yang ditangkap di Marseille, Prancis pada April tahun lalu atas tuduhan merencanakan aksi teror.

Keduanya diduga merencanakan serangan bom di sejumlah tempat yang tidak diketahui di Jerman. Polisi kemudian menggagalkan rencana tersebut melalui operasi penggeledahan di apartemen mereka pada Oktober 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam operasi tersebut, polisi menemukan barang bukti sejumlah senjata api dan tiga kilogram Triperoksida Triacetone (TATP) yang sangat eksplosif. Namun, kedua tersangka tak tertangkap dan memisahkan diri.

TATP telah digunakan oleh militan dalam beberapa serangan di Eropa Barat, termasuk di Manchester, Inggris, pada Mei tahun lalu, Brussels pada 2016 dan Paris pada tahun 2015.


Frauke Koehler, Juru Bicara Kejaksaan Federal mengatakan bahwa Ali sebelumnya mengunjungi masjid di Berlin yang juga dihadiri oleh Anis Amri, seorang Tunisia yang memiliki hubungan dengan militan Islamis. Warga Tunisia tersebut menewaskan 12 orang dalam serangan di Berlin pada tahun 2016 dengan membajak sebuah truk dan menabrakkannya ke pasar yang ramai.

"Tapi Kami tidak memiliki indikasi bahwa Magomed-Ali atau Clement B terlibat dalam serangan pasar Natal Berlin," tambahnya.

Ali akan dihadapkan ke hakim pengadilan federal pada hari Kamis (23/8). Jaksa mengatakan, mereka akan meminta agar Magomed-Ali tetap ditahan. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER