Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat
Donald Trump dilaporkan membatalkan kunjungan Menteri Luar Negeri AS
Mike Pompeo ke Korea Utara pada pekan lalu setelah ia menerima surat bernada kasar dari seorang pejabat senior Pyongyang.
Dua pejabat senior AS mengatakan kepada
The Washington Post bahwa surat yang diterima pada Jumat lalu itu ditulis oleh Kim Yong Chol, Wakil Ketua Komite Pusat Partai Buruh Korut yang memimpin serangkaian pembicaraan dengan Pompeo sebelumnya.
The Washington Post menyatakan bahwa isi surat tersebut masih belum diketahui, tapi cukup membuat Trump dan Pompeo kecewa hingga memutuskan untuk membatalkan kunjungan.
Diberitakan
Reuters, awalnya Pompeo berencana memperkenalkan Stephen Biegun sebagai utusan khusus kepada para pejabat Korut dalam kunjungannya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung Putih mengarahkan semua pertanyaan mengenai laporan The Washington Post ini ke Kementerian Luar Negeri. Namun, Kemlu AS belum menanggapi permintaan konfirmasi.
Saat membatalkan kunjungan Pompeo, Trump mengakui kepada publik bahwa perkembangan kesepakatannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un untuk melakukan denuklirisasi tersendat sejak pertemuan puncak di Singapura pada Juni lalu.
Media Korea Utara menuduh Washington atas upaya penipuan dan merencanakan 'plot kriminal' terhadap Pyongyang. Namun, pernyataan itu tidak menyinggung pembatalan kunjungan Pompeo.
Badan intelijen Amerika Serikat sendiri sudah berulang kali menyatakan keraguan akan kemauan Korea Utara untuk melucuti senjata nuklirnya dan tidak mengharapkan respons positif dari kunjungan Pompeo.
(sab/has)