Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas akibat Topan
Mangkhut di
Filipina bertambah menjadi 81 orang, dan dikhawatirkan akan terus bertambah sementara pencarian masih terus dilakukan.
Pihak berwenang meyakini masih ada puluhan lainnya yang tertimbun tanah longsor.
"Dari daftar, saya melihat 59 orang masih hilang (di Itogon)," kata Richardo Jalad, Kepala Pertahanan Sipil kepada
AFP, Rabu (19/6). "Jika ditambahkan dengan korban yang sudah pulih, mungkin jumlahnya bisa lebih dari 100 orang."
Sementara itu di lapangan, para pencari korban di Itogon menggunakan sekop dan tangan mereka untuk menggali lumpur yang menghancurkan permukiman yang banyak ditinggali para penambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ratusan orang yang berusaha menggali puing- puing bangunan, banyak yang berusaha mencari teman atau kerabat mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat dikubur yang layak.
Topan Mangkhut yang disertai dengan angin kencang dan hujan deras pada pekan lalu membanjiri ladang pertanian dan menghancurkan rumah-rumah di bagian utara Filipina.
Sebelum Mangkhut, wilayah itu sudah didera hujan deras selama sebulan, membuat kondisi makin parah.
Topan Mangkhut yang diprediksi merupakan topan terkuat pada tahun ini juga melanda Hong Kong dan menewaskan empat orang di provinsi selatan Guangdong, China.
Badai yang paling mematikan di Filipina terjadi pada 2013 lalu, yaitu topan super Haiyan yang menyebabkan lebih dari 7.350 orang tewas dan hilang di seluruh Filipina.
(cin/stu)