Jakarta, CNN Indonesia -- Tekad dua pemimpin negara Korea untuk meningkatkan hubungan ekonomi memicu kekhawatiran di kubu yang skeptis bahwa upaya
Korea Selatan memulai kembali perundingan nuklir bisa menganggu efektivitas serangkaian
sanksi yang membuat
Korea Utara sepakat kembali berunding.
Dalam jumpa pers bersama di Pyongyang pada Rabu (19/9), Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dia dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sepakat untuk menormalkan kembali daerah industri bersama di perbatasan, Kaesong, selain juga wisata ke Gunung Kumggang.
Kedua proyek yang dihentikan karena ketegangan kedua negara ketika Korea Selatan diperintah oleh dua pendahulu Moon Jae-in, merupakan sumber dana menguntungkan bagi Korea Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Moon mengatakan langkah-langkah itu merupakan bagian untuk mengubah semenanjung Korea sebagai "wilayah damai tanpa senjata nuklir dan ancaman nuklir".
 Presiden Moon Jae-in berkunjung ke Studio Seni Mansudae yang masuk daftar hitam PBB karena diduga membiayai program senjata Korea Utara.(Pyeongyang Press Corps/Pool via Reuters) |
Tetapi kunjungannya ini dikritik oleh Senator AS Lindsey Graham yang mengatakan langkah itu menganggi kebijakan "tekanan maksimum" AS yang bertujuan membuat Pyongyang tidak mempunyai pilihan lain tetapi menghentikan program pengembangan nuklir dan rudal.
"Meski Korea Utara telah menghentikan uji coba rudal dan senjata nuklir, mereka belum melangkah ke arah denuklrisisasi," ujar Graham di akun Twitternya. "Korea Selatan tidak boleh dipermainkan oleh Kim Jong Un."
Korea Utara diyakini mendapat pemasukan ratusan juta dolar dengan mengakali berbagai sanksi Dewan Keamanan PBB yang dijatuhkan sejak 2006 ketika negara ini pertama kali melakukan uji coba nuklir. Sanksi PBB itu meliputi larangan berdagang mineral dan senjata.
Sejumlah perusahaan Korea Selatan dituduh mengimpor batu bara dari Korea Utara dengan menyebutnya sebagai kiriman dari Rusia.
Ini merupakan pelanggaran sanksi PBB yang menurut para pengkritiknya memicu pertanyaan atas niat Seoul untuk menerapkan sanksi internasional ini dengan keras.
"Saat ini kami bekerja di dalam ekrangka sanksi internasional," kata Yoon Young-chan, jubir senior kepresidenan Korea Selatan. "Kami yakin jika kondisi baru diterapkan, akan ada perubahan."
Sapi PerahDaerah indstri Kaesong pun menjadi sasaran sanksi Dewan Keamanan PBB pada September 2017 yang melang ekspor baju dan tekstil selain melarang patusan di bidang finansial dengan Korea Utara.
Di puncak operasinya, Kaesong diperkirakan menyumbang pemasukan sebesar US$110 juta dalam bentuk gaji dan biaya kepada Pyongyang.
Pembukaan kembali wisata ke Gunung Kumgang bagi warga Korea Selatan, yang dihentika pada 2008 setelah seorang perempuan Korea Selatan ditembak oleh tentara penjaga Korea Utara, akan melanggar sanksi PBB yang melarang perpindahan uang tunai dalam jumlah besar ke Pyongyang.
Wisata ke tempat liburan di perbatasan pesisir Timur yang dioperasikan oleh anak perusahaan Hyundai ini mendatangkan pemasukan US$40 juta per tahun bagi Korea Utara.
Kim Sung-han, wakil menlu Korea Selatan di pemerintahan sebelumnya dan kini guru besar hubungan internasional di Universitas Korea, menuduh Presiden Moon Jae-in berniat melanggar sanksi untuk mencapai tujuan akhir berupa denuklrisasi Korea Utara.
"Berdasarkan rencana besar ini, perselisihan kecil dan dampak negatif yang tidak sengaja muncul seperti pelanggaran sanksi dipandang bisa diterima jika kemajuan dalam hubungan kedua Korea bisa berbuah dengan denuklirisasi," kata Kim.
Bruce Bennet, dari organisasi RAND di California, AS, mengatakan strategi Moon ini bisa membuat Seoul berbeda pandangan dengan Amerika Serikat.
"Presiden Moon tampaknya berharap Presiden Trump akan menyetujui dengan segala keinginan Korea Utara. Menurut saya Presiden Moon mengambil risiko besar di sini," kata Bennet.
 Kompleks industri Kaesong menjadi sumber pemasukan besar bagi kas negara Korea Utara sebelum ditutup akibat uji coba nuklir negara itu. (Reuters/Kim Hong-Ji/Files) |
Taipan dari sejumlah konglomerat terbesar Korea Selatan ikut dalam kunjungan Moon ke Pyongyang sesuai dengan permintaan kantor presiden.
Para pejabat Korea Utara pun menyambut hangat para pengusaha besar seperti wakil direktur utama Samsung Electronics Jay Y. Lee.
Presiden Moon juga dijadwalkan berkunjung ke Studio Seni Mansudae, perusahaan yang tahun lalu masuk daftar hitam Dewan Keamanan PBB karena mendapat dana untuk membiayai program senjata dengan mendirikan monumen dan fasilitas militer di negara-negara Afrika.
Jubir Senior Kepresidenan Korea Selatan Yoon Young-chan mengatakan kunjungan Moon pada Rabu (19/9) siang itu telah dijadwalkan sejak lama dan "hanya melihat-lihat karya seni di sana".
(yns)