Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi
Kim Jong-un sepakat menggelar upacara peletakan batu pertama proyek penghubungan kembali jalan dan jalur kereta api Korea Selatan-Korea Utara tahun ini.
"Kedua belah pihak sepakat mengadakan upacara peletakan batu pertama tahun ini untuk rel kereta pantai-timur dan pantai barat serta jalan raya," bunyi pernyataan bersama yang diteken Moon dan Kim dalam pertemuan tinggi inter-Korea di Pyongyang, Kamis (20/9).
Hal itu disepakati kedua pemimpin sebagai langkah penegasan keinginan melanjutkan kerja sama bisnis demi "mengembangkan ekonomi bangsa secara seimbang" di Semenanjung Korea.
Selain jalur transportasi, Moon dan Kim Jong-un juga sepakat menormalisasi operasional kawasan industri Kaesong dan program tur Kumgangsan yang sempat terhenti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan industri tersebut ditutup dua tahun lalu oleh pemerintah Korsel sebagai balasan terhadap Korut yang terus berambisi mengembangkan program rudal dan nuklirnya.
Dikutip The Korean Herald, Seoul dan Pyongyang juga sepakat mendiskusikan rencana pembangunan zona ekonomi spesial di sebelah pantai barat Semenanjung Korea dan zona pariwisata khusus di garis pantai sebelah timur wilayah itu.
"Kedua belah pihak sepakat mencapai langkah substansial untuk mempererat pertukaran dan kerja sama yang didasarkan semangat keuntungan bersama demi mengembangkan ekonomi bangsa secara seimbang," bunyi pernyataan tersebut.
Rencana peletakan batu pertama ini muncul lima bulan setelah kedua Korea sepakat memodernisasi kereta dan jalan raya antar kedua negara dalam KTT inter-Korea pertama April lalu di Panmunjom.
Sejak itu, Seoul dan Pyongyang telah melakukan sejumlah studi lapangan untuk merampungkan proyek tersebut meski tak banyak kemajuan yang dicapai.
Meski kedua pemimpin menunjukkan keinginan mendorong proyek transportasi dan perhubungan Korut-Korsel, rencana tersebut tak bisa begitu saja dilakukan lantaran Pyongyang masih menjadi subjek sanksi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seoul-Pyongyang baru bisa mengerjakan proyek tersebut ketika PBB mencabut sanksi terhadap Korut. Dengan rencana tersebut, proyek kereta api Korut-Korsel akan ditinjau oleh subkomite PBB.
Nasib kawasan industri Kaesong dan program pariwisata Kumgangsan juga masih belum jelas lantaran sanksi melarang segala bentuk transaksi keuangan dengan Korut. PBB juga masih melarang seluruh negara berbisnis dengan segala entitas Korut.
Meski sejumlah pengusaha pesimistis, tak sedikit perusahaan yang menyambut baik keinginan Moon dan Kim Jong-un untuk melanjutkan proyek transportasi dan bisnis ini.
[Gambas:Video CNN]Hyundai Asan, operator program pariwisata Kumgangsan di bawah Hyundai Group, menyambut baik kesediaan kedua pemimpin melanjutkan program tersebut.
Perusahaan berharap situasi dan kondisi kondusif di Semenanjung Korea bisa mempercepat pembukaan kembali bisnis tersebut.
"Hyundai Group akan secara menyeluruh mempersiapkan kerja sama ekonomi berdasarkan pada hak-hak khusus untuk mengoperasikan proyek pembangunan infrastruktur di Korut, bukan hanya Kaesong dan Kumgangsan," demikian pernyataan perusahaan tersebut.
(rds/has)