Palestina Akan Gelar Rapat Timur Tengah di Sela Sidang PBB

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 20 Sep 2018 14:03 WIB
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berencana menggelar rapat bersama perwakilan negara Timur Tengah di sela sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berencana menggelar rapat bersama perwakilan negara Timur Tengah di sela sidang Majelis Umum PBB di New York pekan depan. (Reuters/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berencana menggelar rapat bersama perwakilan negara Timur Tengah di sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan depan guna mendiskusikan prospek perdamaian di kawasan.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan Abbas akan bertemu dengan sedikitnya 30 menteri luar negeri dan diplomat, termasuk kepala komite PBB yang terlibat dalam konflik Palestina, pada 26 September.

Rapat itu digelar sehari sebelum Abbas dijadwalkan menyampaikan pidatonya di depan Majelis Umum PBB.
Mansour tak menjelaskan detail rapat tersebut, tapi dia mengatakan di bawah pemerintahan Trump, AS telah menunjukkan "perubahan radikal" terkait proses perdamaian Israel-Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip AFP, rapat tersebut digelar saat Palestina dan Amerika Serikat tengah berada dalam krisis diplomatik sejak Presiden Donald Trump memutuskan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama yang selama ini menjadi sumber konflik Israel-Palestina. Keduanya sama-sama mengklaim kota itu sebagai ibu kota masa depannya.
Tak hanya itu, Trump juga memutuskan untuk memotong dana bantuan bagi Palestina. AS juga menutup satu-satunya kantor perwakilan Palestina di Washington DC.

Sejak itu, Abbas memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan Gedung Putih. Otoritas Palestina menilai AS jelas-jelas bersikap bias dengan berpihak sepenuhnya terhadap Israel.

Pada Februari lalu, Abbas menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk menggelar konferensi internasional guna mendiskusikan kembali proses perdamaian di bawah mediator baru.
Sebelum mengambil langkah kontroversial soal Yerusalem, AS merupakan mediator proses damai Israel-Palestina.

Hingga kini, belum jelas apakah akan ada komunikasi antara Palestina dan AS selama rangkaian Sidang Majelis Umum PBB berlangsung selama sepekan tersebut.

Seluruh petinggi negara akan menyampaikan pidatonya dalam rapat tersebut, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia diprediksi akan menyampaikan pernyataan kuat untuk membantah segala hal terkait Palestina. (rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER