Jakarta, CNN Indonesia --
Ahmad Zahid Hamidi, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia era
Najib Razak, menyebut bencana
gempa dan tsunami yang menewaskan ribuan orang di Sulawesi Tengah merupakan hukuman dari Allah karena ada kegiatan kaum LGBT.
"Di Palu, di mana ada gempa dan tsunami yang terjadi baru-baru ini, dilaporkan ada lebih dari 1.000 orang terlibat dalam kegiatan (LGBT)," katanya.
"Akibatnya, seluruh daerah hancur. Ini hukuman dari Allah."
Zahid melontarkan pernyataan ini di parlemen saat ia memperingatkan mengenai pengaruh komunitas gay yang berkembang di Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Zahid memicu kritik luas. Ia dituding melontarkan komentar itu untuk menyelamatkan diri di tengah keterpurukan parta UMNO setelah Najib lengser.
Pang Khee Teik, seorang aktivis hak gay, mengatakan kepada AFP bahwa "komentar itu merupakan bukti setiap kali seorang politisi dalam kesulitan, orang LGBT disalahkan."
"Lain kali Anda mendengar seorang politikus mengatakan bahwa LGBT menyebabkan bencana alam, harap diingat berarti kariernya sedang ditelan oleh bumi," katanya.
Pekan lalu, Zahid dijatuhi 45 dakwaan terkait kasus korupsi yang melibatkan uang hingga 11 juta ringgit atau setara Rp416,5 miliar.
Pernyataan ini merupakan serangan terbaru dari pejabat Malaysia terhadap kaum LGBT di Malaysia.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa pejabat termasuk Perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohammad, menyerukan penolakan terhadap kaum gay.
Mahathir mengatakan bahwa ada beberapa hal yang memang tidak bisa diterima oleh masyarakat Malaysia, termasuk kehadiran LGBT.
Namun, Mahathir mengatakan bahwa hukum cambuk yang dijatuhkan pada pasangan lesbian beberapa waktu lalu sebenarnya tak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
(cin/has)