Jakarta, CNN Indonesia -- Pernyataan Presiden Amerika Serikat
Donald Trump terhadap kasus
Jamal Khashoggi kini berbalik arah. Ia menyebut bahwa usaha menutup-nutupi pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi oleh otoritas
Arab Saudi sangat buruk.
"Tindakan yang sangat buruk, seharusnya hal ini tak pernah terpikirkan. Seseorang telah sangat kacau dan mereka menutupinya dengan sangat buruk," jelas Trump di Gedung Putih, Selasa (24/10).
Hal ini diungkapTrump berjam-jam setelah Presiden TurkiTayyipErdogan membuat pidato yang menepis upaya Saudi yang menyatakan bahwa kematianKhashoggi akibat sebuah operasi jahat.
Sebelumnya Trump juga mengungkap bahwa pembunuhan ini adalah upaya jahat. Presiden yang dikenal reaktif itu juga sempat menyebut agar dunia menerapkan prisip praduga tak bersalah kepada Saudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump menyebut bahwa pembunuhan dan usaha menutup-nutupi kejadian ini oleh Arab Saudi adalah sebuah kegagaralan.
"Seharusnya tidak ada pembantaian dan menutup-nutupi, sebab seharusnya ini tidak pernah terjadi," jelas Trump kepada reporter. Ia menyebut telah berbicara kepada MbS Senin lalu dan menyangkal mengetahui sesuatu mengenai Khashoggi.
Dalam beberapa hari belakangan komentar Trump terhadap Saudi telah berubah dan menyebut negara itu menanggung konsekuensi yang sangat parah. Ia juga menyebut kemungkinan adanya sanksi ekonomi. Namun Trump juga berkomentar bahwa nbegara itu adalah sekutu AS di kawasan teluk untuk melawan Iran dan militan Islam. Tak lupa negara itu juga menjadi pembeli senjata terbesar AS.
Trump tidak menuding siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Tapi Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut bahwa AS telah mengidentifikasi beberapa anggota pemerintahan dan keamanan Saudi yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. AS juga telah melarang pemberian visa kepada 21 orang Saudi.
Pidato Turki Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan kongres terkait kasus pembunuhan Jamal Khashoggi (Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS) |
Dalam pidatonya kemarin, Presiden Turki Tayyip Erdogan mendesak Riyadh untuk mencari "ke atas dan ke bawah" untuk mengungkap orang-orang di belakang kematian Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Sementara itu, Erdogan sudah berhenti menyebutkan bahwa Putera Mahkota Saudi menjadi tersangka dalang pembunuhan ini. Sebelumnya, sejumlah penegak hukum AS memperkirakan bahwa pembunuhan ini ada hubungannya dengan Putera Mahkota itu.
"Administrasi Saudi telah membuat langkah penting dengan mengakui pembunuhan itu. Sekarang kami berharap mereka membongkar semua pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah ini dari atas ke bawah dan memubuat mereka mendapat hukuman yang setimbap," jelas Erdogan dalam pidatonya di depan parlemen.
"Mulai dari orang yang memerintahkan hingga orang yang mengeksekusinya, semua harus dibawa ke pengadilan," lanjutnya lagi.
Erdogan juga tak lagi menyebut soal rekaman audio yang disebut mendokumentasikan kejadian itu. Investigator Turki menemukan kendaraan konsulat Saudi terlantar di luar kota Istanbul. Ketika digeledah ternyata didalamnya terdapat dua koper, namun belum jelas apa isi dari koper tersebut.
Di hari Khashoggi dibunuh, Erdogan menyebut bahwa sistem kamera di konsulat telah dipindahkan.
"Menutupi pembunuhan keji seperti ini hanya akan melukai rasa kemanusiaan. Kami berharap ada sensitivitas dari semua pihak, terutama dari pimpinan Arab Saudi." tambahnya.
"Kami percaya bahwa pembunuhan ini adalah hasil dari operasi terencana, bukan perbuatan spontan."
Insiden ini telah memicu kemarahan global kepada Riyadh. Bagi para sekutu Saudi, pertanyaannya berarti apakah mereka bisa mempercayai Putera Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) yang telah menyebut dirinya seorang reformis atau tidak.
(eks/eks)