Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Syam (
ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi penusukan yang menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya di kota Melbourne,
Australia, pada Jumat (9/11) sore. ISIS menyatakan klaim ini lewat saluran propaganda mereka.
"Pelaku operasi kejahatan... di Melbourne... adalah seorang pejuang ISIS dan dia menuntaskan aksi tersebut... untuk menargetkan negara-negara koalisi," demikian dikabarkan Amaq, kantor berita ISIS.
Kepolisian Australia menyatakan pelaku kejahatan yang namanya belum diungkapkan itu bertempat tinggal di pinggiran kota Melbourne. Pelaku datang ke Australia pada periode 1990-an dari Somalia, ketika perang bersaudara berkecamuk di negara itu.
Australia sendiri merupakan anggota koalisi yang dipimpin Amerika Serikat yang sedang memerangi keberadaan ISIS di Suriah dan Irak, sejak 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Kepolisian Australia menganggap penikaman di salah satu distrik bisnis (CBD) Melbourne itu sebagai insiden terorisme.
"Kami meyakini bahwa ancaman sudah tidak ada lagi saat ini, tetapi tentunya kami menganggap insiden ini sebagai kejadian terorisme," ucap Kepala Kepolisian Victoria, Graham Ashton.
Aparat keamanan langsung mengamankan sang pelaku tak jauh dari lokasi kejadian. Sang pelaku dinyatakan tewas di rumah sakit setelah ditembak polisi akibat berusaha kabur.
Dilansir
Reuters, Ashton mengatakan pria itu mengendarai kendaraan roda empat yang dipenuhi gas silinder.
Kepolisian hingga kini masih memperingatkan warga sekitar untuk menghindari lokasi kejadian, meski pelaku telah diamankan.
(vws)