
Selisih Tipis, Hasil Pemilu Sela 3 Negara Bagian AS Sengketa
CNN Indonesia | Minggu, 11/11/2018 17:18 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak tiga negara bagian di Amerika Serikat, yakni Florida, Arizona, dan Georgia mengalami sengketa usai pemilihan sela 2018 digelar pekan ini. Presiden Donald Trump sampai ikut-ikutan kemelut itu dan menuding ada upaya sabotase dari Partai Demokrat kepada Partai Republik untuk membalikkan keadaan.
Dilansir The Guardian, Minggu (11/11), Partai Demokrat dan Partai Republik saling gugat terhadap hasil penghitungan suara di ketiga negara bagian itu. Bahkan di Komisi Pemilihan Umum AS memerintahkan penghitungan ulang di Florida.
Penghitungan ulang dilakukan terhadap perolehan suara Senat dan pemilihan gubernur. Calon Senat Rick Scott yang berasal dari Partai Republik mempermasalahkan proses penghitungan. Bahkan Dowd menggugat relawan Partai Demokrat di dua kabupaten dan menuding mereka melanggar aturan dan meminta mereka memperlihatkan catatan penghitungan.
Calon petahana dari Partai Demokrat, Bill Nelson juga balik menggugat Dowd ke pengadilan federal. Dia mempermasalahkan surat pengesahan penghitungan di kotak suara. Hingga saat ini Scott masih unggul dari Nelson dengan selisih 15 ribu suara, atau sekitar 0,18 persen. Trump bereaksi atas sengketa itu.
"Mendadak mereka menemukan suara baru entah dari mana," kata Trump di Gedung Putih.
Sedangkan dari ajang pemilihan Gubernur Florida, calon dari Partai Republik Ron DeSantis juga masih unggul atas kandidat Partai Demokrat, Andrew Gillum yang merupakan orang Afrika-Amerika. Keduanya memiliki selisih 36 ribu suara, atau sekitar 0,44 persen. Karena selisih sangat tipis, maka diperintahkan penghitungan ulang.
Sengketa juga terjadi di Arizona. Calon Senator dari Partai Demokrat, Krysten Sinema unggul tipis dari kandidat Partai Republik, Martha McSally.
"Baru keluar - di Arizona, Identitas pemilih tidak cocok. Korupsi pemilihan. Pemilihan diulang? Kita harus mempertahankan demokrasi kita!," cuit Trump melalui akun Twitter, tanpa memberikan bukti.
Sedangkan di Georgia, calon Gubernur dari Partai Republik, Brian Kemp mengklaim menang dari pesaingnya, Stacey Abrams (Partai Demokrat) yang merupakan warga Afrika-Amerika. Karena selisih yang tipis, Stacey minta proses penghitungan ditelaah lagi. Sebab Abrams menyatakan masih ada 30,823 suara yang belum dihitung. (ayp/ayp)
Dilansir The Guardian, Minggu (11/11), Partai Demokrat dan Partai Republik saling gugat terhadap hasil penghitungan suara di ketiga negara bagian itu. Bahkan di Komisi Pemilihan Umum AS memerintahkan penghitungan ulang di Florida.
Penghitungan ulang dilakukan terhadap perolehan suara Senat dan pemilihan gubernur. Calon Senat Rick Scott yang berasal dari Partai Republik mempermasalahkan proses penghitungan. Bahkan Dowd menggugat relawan Partai Demokrat di dua kabupaten dan menuding mereka melanggar aturan dan meminta mereka memperlihatkan catatan penghitungan.
Calon petahana dari Partai Demokrat, Bill Nelson juga balik menggugat Dowd ke pengadilan federal. Dia mempermasalahkan surat pengesahan penghitungan di kotak suara. Hingga saat ini Scott masih unggul dari Nelson dengan selisih 15 ribu suara, atau sekitar 0,18 persen. Trump bereaksi atas sengketa itu.
"Mendadak mereka menemukan suara baru entah dari mana," kata Trump di Gedung Putih.
Sedangkan dari ajang pemilihan Gubernur Florida, calon dari Partai Republik Ron DeSantis juga masih unggul atas kandidat Partai Demokrat, Andrew Gillum yang merupakan orang Afrika-Amerika. Keduanya memiliki selisih 36 ribu suara, atau sekitar 0,44 persen. Karena selisih sangat tipis, maka diperintahkan penghitungan ulang.
Sengketa juga terjadi di Arizona. Calon Senator dari Partai Demokrat, Krysten Sinema unggul tipis dari kandidat Partai Republik, Martha McSally.
"Baru keluar - di Arizona, Identitas pemilih tidak cocok. Korupsi pemilihan. Pemilihan diulang? Kita harus mempertahankan demokrasi kita!," cuit Trump melalui akun Twitter, tanpa memberikan bukti.
Sedangkan di Georgia, calon Gubernur dari Partai Republik, Brian Kemp mengklaim menang dari pesaingnya, Stacey Abrams (Partai Demokrat) yang merupakan warga Afrika-Amerika. Karena selisih yang tipis, Stacey minta proses penghitungan ditelaah lagi. Sebab Abrams menyatakan masih ada 30,823 suara yang belum dihitung. (ayp/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Puluhan Orang Tewas Dalam Kebakaran Hutan di California
Internasional 1 tahun yang lalu
VIDEO: Kebakaran di California Mengusir Warga dari Kota
Internasional 1 tahun yang lalu
Dewan Perwakilan Minta Rapat soal Pemecatan Jaksa Agung AS
Internasional 1 tahun yang lalu
FOTO: 'Kota Surga' California Hancur Dilalap Api
Internasional 1 tahun yang lalu
Kebakaran Hutan di California, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi
Internasional 1 tahun yang lalu
FOTO: Tragedi Penembakan, Bar California Bak Neraka
Internasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Jokowi Mau Kerja Sama Infrastruktur dan SDM dengan AS
Ekonomi • 06 December 2019 10:19
Banyak Pekerja Meninggal, Angka Harapan Hidup AS Merosot
Gaya Hidup • 06 December 2019 00:10
Huawei Akan Pindah Riset ke Kanada, Buat Pabrik di Eropa
Teknologi • 05 December 2019 09:29
Perusahaan AS Singgung SDM Keamanan Siber Asia Pasifik Minim
Teknologi • 04 December 2019 14:28
TERPOPULER

KBRI Riyadh Sebut Nasib Rizieq Ada di Tangan Arab Saudi
Internasional • 6 jam yang lalu
VIDEO: Prabowo Bertemu Menhan Australia
Internasional 1 jam yang lalu
Lawan Iran, AS Kirim 7.000 Tentara Tambahan ke Timur Tengah
Internasional 3 jam yang lalu