Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Theresa May berencana mengangkat isu pembunuhan
Jamal Khashoggi dan situasi di Yaman dengan
pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di
Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Argentina.
Kunjungan pangeran Salman ke pertemuan negara-negara industri tersebut dipenuhi dengan kontroversi karena adanya pembunuhan jurnalis Arab Saudi Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul Oktober lalu.
"Saya berniat untuk berbicara dengan pangeran Arab Saudi. Pesan yang akan saya sampaikan akan sangat jelas... yaitu isu Jamla Khashoggi, tapi juga ada isu Yaman," kata Theresa May kepada wartawan dalam penerbangan menuju Buenos Aires seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (30/11).
Ia juga mengaku ingin melihat investigasi secara utuh dan transparan terkait apa yang terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, untuk isu Yaman, May mengatakan sadar akan kondisi kemanusiaan yang semakin buruk dan tidak bisa ditangani dengan baik dalam waktu yang sudah cukup lama. Selain itu, menurut dia, solusi jangka panjang untuk Yaman adalah solusi politik.
"Untuk isu Yaman, kami terus turut prihatin terhadap kondisi kemanusiaan," kata May.
"Solusi jangka panjang untuk Yaman adalah situasi politik dan kita akan mendorong semua pihak untuk melihat kemungkinannya dan bekerja untuk itu," ujarnya.
Sebelumnya, pembunuhan kolumnis Washington Post yang merupakan seorang pengkritik pangeran Arab Saudi, telah menegangkan hubungan Arab Saudi dengan Barat dan menampar citra pangeran Mohammed Salman di muka negara lain. Arab Saudi mengatakan tidak bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Sedangkan untuk isu Yaman, negara-negara Barat mengajak pemimpin dunia untuk mengakhiri kampanye militer di sekitar Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi dan diluncurkan oleh Pangeran Mohammed ketika krisis kemanusiaan di sana memburuk.
(dea/ani/dea)