Jakarta, CNN Indonesia -- Putera Mahkota
Arab Saudi,
Mohammed bin Salman melakukan perjalanan luar negeri pertamanya setelah terkuak kasus pembunuhan jurnalis Saudi
Jamal Khashoggi, Kamis (22/11). Ia dijadwalkan untuk pergi mengunjungi "sejumlah negara-negara saudara Arab" atas permintaan ayahnya Raja Salman.
Hal ini diungkap oleh pengadilan kerajaan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Saudi Press Agency. Televisi Al-Arabiya milik Saudi melaporkan bahwa kunjungan pertama Pangeran Mohammed adalah kepada sekutu dekat Saudi, Uni Emirat Arab.
Tekanan internasional terhadap Riyadh telah meningkat setelah pembunuhan kontributor Washington Post Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul, Turki, 2 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wartawan Saudi ini sempat menjadi orang dalam kerajaan Saudi yang lantas berubah haluan menjadi kritikus Pangeran Muhammad. Ia dilaporkan dibunuh di konsulat, daan jenazahnya dimutilasi. Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di konsulat namun masih bungkam soal dugaan keterlibatan MbS dalam peristiwa tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang gencar memberitakan hal ini akan bertemu dengan MbS di sela-sela KTT G20 di Argentina pekan depan, seperti diungkap juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin.
Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari "tingkat tertinggi" dari pemerintah Saudi. Ia tidak merujuk pada Raja Salman, tetapi secara tak langsung menunjuk MbS. CIA juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut kalau MbS memerintahkan pembunuhan tersebut.
Pihak berwenang Saudi tengah melakukan proses hukum dan menyebut akan menghukum mati terhadap lima tersangka pelaku pembunuhan itu. Tapi perhatian dunia tetap fokus pada keterlibatan putra mahkota, meskipun Saudi berusaha meyakinkan bahwa ia tidak terlibat.
(eks/eks)