Jakarta, CNN Indonesia -- Amir
Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani disebut diundang oleh Kerajaan
Arab Saudi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC).
"Emir Qatar telah menerima sebuah undangan dari Raja Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan (KTT GCC) pada 9 Desember mendatang," demikian pernyataan Kantor Berita Qatar pada Selasa (4/12).
Meski begitu, dikutip
AFP, media tersebut tak menjelaskan apakah al-Thani akan bertolak ke Riyadh dan memenuhi undangan tersebut.
Undangan ini menjadi penting lantaran Qatar hingga kini masih dikucilkan negara-negara Teluk. Sejak Juni 2017 lalu, Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir kompak memusuhi Qatar dan memutus hubungan diplomatik dengan negara itu serta melakukan embargo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menjadi krisis diplomatik dan politik paling buruk antara negara-negara Teluk selama ini.
Saudi dan sejumlah negara-negara Teluk kompak memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, lantaran menuding Doha telah mendukung Hamas dan Taliban yang masuk dalam daftar kelompok teroris versi Amerika Serikat. Mereka juga menuduh Qatar terlampau dekat dengan Iran, yang menjadi musuh bebuyutan Saudi di Timur Tengah.
Meski Qatar menyangkal seluruh tuduhan itu, krisis diplomatik yang telah berlangsung selama 18 bulan ini belum menemukan titik akhir.
Negara-negara terkait juga tampak enggan menyelesaikan krisis diplomatik ini.
Awal pekan ini, Qatar telah mengumumkan bahwa negara tersebut akan keluar dari keanggotaan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Mereka beralasan negaranya ingin melepas ketergantungan pada minyak dan mulai berfokus mengembangkan eksplorasi gas alam. Namun, sejumlah pihak menganggap keputusan Qatar keluar dari OPEC merupakan bentuk penghinaan terhadap Saudi, salah satu produsen minyak paling dominan dalam organisasi tersebut.
(rds/ayp)