Filipina Deportasi Pastor AS yang Lecehkan 50 Bocah

CNN Indonesia
Jumat, 07 Des 2018 03:49 WIB
Pemerintah Filipina mendeportasi seorang pastor Kenneth Bernard Hendricks (77) yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 50 anak.
Ilustrasi borgol. (Istockphoto/BrianAJackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Filipina memutuskan mendeportasi seorang pastor asal Amerika Serikat, Kenneth Bernard Hendricks (77) yang ditahan atas dugaan pelecehan seksual terhadap 50 anak. Sebab, ternyata dia juga dilaporkan melakukan sejumlah pelecehan seksual di tanah kelahirannya.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (6/12), Imigrasi Filipina menyatakan Hendricks akan diterbangkan ke Ibu Kota Manila terlebih dulu, dari lokasi penangkapannya di wilayah Naval, Provinsi Biliran. Kedutaan Besar AS yang akan memproses pemulangannya.

"Kami tidak akan membiarkan predator seksual memburu anak-anak kami," kata Juru Bicara Imigrasi Filipina, Dana Krizia Sandoval.
Hendricks pun tak bisa banyak bicara ketika ditangkap aparat di Gereja Cathedral of Our Lady Rosary Parish. Pemimpin Keuskupan Katolik Biliran, Bapa John Estina menyatakan sudah membebastugaskan Hendricks setelah diselidiki oleh aparat sejak November lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sedih harus meninggalkan kota ini," kata Hendricks saat dibawa aparat sambil diborgol.

Pastor kelahiran Cincinnati itu akan menghadapi proses hukum di negara bagian Ohio. Menurut Kepala Unit Pelacak Buronan Imigrasi AS, Bobby Raquepo, Hendricks dicari karena diduga melakukan pelecehan seksual di negara asalnya.

Hendricks sudah 37 tahun bermukim di Biliran. Tak hanya Filipina, kasus semacam ini juga menerpa banyak pastor di berbagai penjuru dunia.

Kasus pelecehan seksual para pastor terhadap anak binaannya yang sudah terjadi selama puluhan tahun ini pertama kali diungkap secara publik melalui laporan surat kabar The Boston Globe pada 2002.
Saat itu, Keuskupan Boston dilaporkan memindahkan para pendeta pelaku pelecehan ke berbagai tempat untuk melindungi mereka dan menutupi kasus itu. Sejak saat itu, ratusan korban dan skandal terungkap di AS dan berbagai negara, penyelidikan global juga dimulai.

Konferensi Uskup Katolik AS memperkirakan Keuskupan Amerika telah merogoh kocek hampir US$4 miliar sejak tahun 1950 untuk menyelesaikan kasus pelecehan dengan para korban.

Laporan The Boston Globe yang memenangkan Penghargaan Pulitzer itu menginspirasi film peraih Academy Awards, "Spotlight." (ayp/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER