Rusia Bangun Barak Militer di Pulau Sengketa Jepang

CNN Indonesia
Rabu, 19 Des 2018 01:53 WIB
Rusia dilaporkan membangun barak baru dan mengerahkan 3.500 pasukan militernya di kepulauan sengketa di dekat Jepang.
Ilustrasi tentara Rusia. (Reuters/Eduard Korniyenko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia dilaporkan membangun barak baru untuk pasukan militernya di kepulauan sengketa di dekat Jepang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 3.500 tentara dikerahkan ke dua dari empat pulau di kepulauan tersebut pada Senin (17/12).

Pasukan militer Rusia bersama keluarganya juga akan dipindahkan ke dua lokasi perumahan baru di pulau Iturup dan dua kompleks lain di pulau Kunashir pada 25 Desember ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di kedua pulau tersebut, kami juga memiliki fasilitas penyimpanan modern untuk senjata dan kendaraan lapis baja," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari Reuters.

Keempat pulau yang disengketakan tersebut disita pasukan Soviet di akhir Perang Dunia II. Namun, Moskow dan Tokyo saling mengklaim daerah tersebut sebagai wilayah kedaulatan mereka.

Langkah Rusia ini ditempuh menjelang pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, untuk membicarakan upaya mengakhiri sengketa tersebut pada 21 Januari mendatang.

Menanggapi pembangunan militer tersebut, Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, mengatakan bahwa Jepang akan mengajukan protes.

"Kami berencana mengajukan protes. Premis negosiasi yang akan datang adalah menyelesaikan masalah pulau dan mengakhiri perjanjian damai," tutur Kono, seperti dikutip CNN.

Jepang menyatakan telah meminta Rusia untuk mengurangi kegiatan militernya di pulau-pulau itu pada Juli lalu. Namun, Moskow menolak permohonan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Pihak Jepang juga mengaku prihatin terhadap pembangunan militer Rusia yang dianggap tak membantu apa pun itu.

Sementara itu, Rusia khawatir Jepang menyebarkan fasilitas rudal AS di pulau-pulau itu jika dikembalikan ke Tokyo.

Sebelum mendapat jaminan skenario itu tak akan terjadi, Moskow enggan menyetujui kesepakatan apa pun dan akan terus memperkuat pulau-pulau tersebut. (fey/has)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER