Pemerintah Turki akan Investigasi Jurnalis karena Ajakan Demo

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Des 2018 17:07 WIB
Fatih Portakal berkicau di Twitter yang kesannya seperti menghasut orang lain untuk melakukan aksi protes terhadap pemerintahan Recep Tayyip Erdogan.
Pemerintah Turki menginvestigasi seorang jurnalis. (REUTERS/Tumay Berkin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa penuntut Turki mengajukan investigasi kepada seorang presenter televisi Fox Haber, Fatih Portakal. Usulan investigasi itu disampaikan pada Jumat (28/12) tepat dua pekan usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegur sang jurnalis.

Mengutip AFP Sabtu (29/12), jaksa penuntut menjelaskan latar belakang investigasi tersebut adalah dugaan sikap menghasut yang dilakukan Fatih lewat akun Twitter-nya. Dalam media sosial yang diikuti hingga enam juta orang itu, ia mendorong terjadinya sebuah aksi.

Fatih mempertanyakan apakah warga Turki bisa melakukan protes kepada pemerintahan Presiden Erdogan, sebagaimana gerakan Yellow Vest di Prancis. Yellow Vest berawal dari protes masyarakat menentang kenaikan pajak bahan bakar dan diikuti sebanyak 66 ribu demonstran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ayo, mari kita melakukan aksi damai, protes terhadap... peningkatan biaya gas alam. Ayo, mari kita lakukan. Apakah kita akan mampu melakukannya?" tulis Fatih.

Pejabat Turki mengintepretasikan cuitan itu sebagai panggilan untuk melakukan protes atas gejolak ekonomi yang melanda Turki. Harga di tingkat konsumen melonjak hingga 25 persen selama Oktober, mengakibatkan inflasi tinggi di Turki.

Fatih juga berspekulasi tentang pengaruh ketakutan warga Turki akan sebuah aksi, terutama yang menentang pemerintahan Erdogan, dalam programnya di Fox Haber.

Erdogan memang dikenal sangat tegas kepada demonstran. Itu terlihat dalam protes anti-pemerintah pada 2013. Saat itu, petugas yang mengamankan aksi dibekali senjata berat.


Awal pekan ini, otoritas audiovisual Turki mengajukan sejumlah denda material kepada Fox Harber. Mereka juga meminta saluran tersebut menangguhkan tiga siaran berita prime time.

Fox Haber Turki diketahui memberi ruang yang lebih besar kepada partai-partai oposisi dibandingkan saluran media mainstream lainnya di tengah keterbatasan media di bawah pemerintahan Erdogan. Fox Haber, yang berarti Fox News dalam bahasa Turki, tidak memiliki korelasi dengan Fox News Channel di Amerika Serikat. (ulf/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER