
Petinggi Korut Tiba di AS Berunding Soal Nuklir dan KTT Trump
CNN Indonesia | Jumat, 18/01/2019 11:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Pemimpin Komite Pusat Partai Buruh Korea Utara, Kim Yong-chol sudah berada di Washington, Amerika Serikat, pada Jumat (18/1). Lawatan itu dilakukan untuk mendiskusikan pertemuan Presiden AS, Donald Trump dengan kepala atasannya, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Yong-chol tiba di ibukota AS pada Kamis kemarin malam waktu setempat. Dia dilaporkan bukan cuma membicarakan soal pertemuan Trump-Jong Un, tetapi juga berusaha membuka dialog soal kelanjutan denuklirisasi.
Menurut sumber dari pihak AS seperti dikutip AFP, Jumat (18/1), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan turut menyambut kedatangan Yong-chol dalam acara makan malam bersama, sebelum keduanya beranjak ke Gedung Putih.
Pompeo baru-baru ini menyuarakan harapannya untuk mencapai kesepakatan dengan Korut yang menurutnya akan menciptakan AS yang jauh lebih baik dan aman. Ia juga menambahkan perlu diperhatikan hal tersebut tak mungkin langsung diselesaikan dalam pertemuan nanti.
Dua bulan lalu, Korut membatalkan perundingan yang sudah direncanakan di New York dengan Pompeo secara tiba-tiba. Sejak itu pemerintah AS sangat berhati-hati ketika akan mengumumkan pertemuan dengan pihak Korut.
Trump telah berulang kali mengatakan ingin bertemu kembali dengan Kim Jong Un setelah KTT pertama mereka pada Juni 2018 lalu.
Trump mengklaim pertemuan tersebut merupakan kemenangan diplomasi AS. Ia mengatakan jika dia tidak terpilih sebagai presiden, Asia dapat mengalami perang besar dengan Korut.
Setelah mendapat surat dari Kim, Trump menyinggung akan ada pertemuan kedua antara dirinya dengan pemimpin Korut.
Surat tersebut diterima Trump setelah Kim dalam pidato tahunannya mengancam akan membatalkan denuklirisasi, jika AS tak kunjung melonggarkan sanksi yang diberikan.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional itu, Kim juga mengatakan bersedia kembali bertemu Trump untuk mencapai tujuan bersama.
Hawaii, Singapura dan Vietnam dikabarkan menjadi lokasi pertimbangan untuk menghelat tatap muka lanjutan Trump dan Kim.
Pada pertemuan KTT pertama, kedua kepala negara sepakat untuk memajukan denuklirisasi semenanjung Korea. Namun sampai saat ini, persetujuan di antara keduanya masih terhambat. Kedua pihak seolah tak mencapai persetujuan mengenai apa yang dimaksud dengan denuklirisasi.
"Masih ada ketidaksepakatan tentang bagaimana menuju ke sana (denuklirisasi), apakah denuklirisasi adalah akhir dari proses atau menjadi proses itu sendiri," tutur Jenny Town, redaktur pelaksana 38 North, situs jurnal tentang kebijakan Korut di Stimson Center. (fey/ayp)
Yong-chol tiba di ibukota AS pada Kamis kemarin malam waktu setempat. Dia dilaporkan bukan cuma membicarakan soal pertemuan Trump-Jong Un, tetapi juga berusaha membuka dialog soal kelanjutan denuklirisasi.
Menurut sumber dari pihak AS seperti dikutip AFP, Jumat (18/1), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo akan turut menyambut kedatangan Yong-chol dalam acara makan malam bersama, sebelum keduanya beranjak ke Gedung Putih.
Pompeo baru-baru ini menyuarakan harapannya untuk mencapai kesepakatan dengan Korut yang menurutnya akan menciptakan AS yang jauh lebih baik dan aman. Ia juga menambahkan perlu diperhatikan hal tersebut tak mungkin langsung diselesaikan dalam pertemuan nanti.
Dua bulan lalu, Korut membatalkan perundingan yang sudah direncanakan di New York dengan Pompeo secara tiba-tiba. Sejak itu pemerintah AS sangat berhati-hati ketika akan mengumumkan pertemuan dengan pihak Korut.
Trump telah berulang kali mengatakan ingin bertemu kembali dengan Kim Jong Un setelah KTT pertama mereka pada Juni 2018 lalu.
Trump mengklaim pertemuan tersebut merupakan kemenangan diplomasi AS. Ia mengatakan jika dia tidak terpilih sebagai presiden, Asia dapat mengalami perang besar dengan Korut.
Setelah mendapat surat dari Kim, Trump menyinggung akan ada pertemuan kedua antara dirinya dengan pemimpin Korut.
Surat tersebut diterima Trump setelah Kim dalam pidato tahunannya mengancam akan membatalkan denuklirisasi, jika AS tak kunjung melonggarkan sanksi yang diberikan.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional itu, Kim juga mengatakan bersedia kembali bertemu Trump untuk mencapai tujuan bersama.
Hawaii, Singapura dan Vietnam dikabarkan menjadi lokasi pertimbangan untuk menghelat tatap muka lanjutan Trump dan Kim.
Pada pertemuan KTT pertama, kedua kepala negara sepakat untuk memajukan denuklirisasi semenanjung Korea. Namun sampai saat ini, persetujuan di antara keduanya masih terhambat. Kedua pihak seolah tak mencapai persetujuan mengenai apa yang dimaksud dengan denuklirisasi.
"Masih ada ketidaksepakatan tentang bagaimana menuju ke sana (denuklirisasi), apakah denuklirisasi adalah akhir dari proses atau menjadi proses itu sendiri," tutur Jenny Town, redaktur pelaksana 38 North, situs jurnal tentang kebijakan Korut di Stimson Center. (fey/ayp)
ARTIKEL TERKAIT

Rusia Tahan Model Klaim Trump Curang di Pilpres AS
Internasional 1 bulan yang lalu
Ke Pentagon, Trump Rilis Hasil Analisis Teknologi Anti-Rudal
Internasional 1 bulan yang lalu
AS-Inggris Latihan Militer Gabungan Perdana di LCS
Internasional 1 bulan yang lalu
Tuntut Kenaikan Gaji, 30 Ribu Guru di LA Mogok Mengajar
Internasional 1 bulan yang lalu
AS Pertimbangkan Akui Lawan Maduro Sebagai Presiden Venezuela
Internasional 1 bulan yang lalu
Trump Masih Tolak Buka Pemerintahan AS
Internasional 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

VIDEO: Perang Dagang AS-China Diperkirakan Terhenti Segera
Ekonomi • 23 February 2019 13:44
Cara Menjangkau China dari Vietnam via Kereta
Gaya Hidup • 22 February 2019 20:19
Gerindra Sebut Jenderal Clark Bukan Utusan AS untuk Prabowo
Nasional • 22 February 2019 19:35
VIDEO: Perang Dagang AS-Cina Disebut Segera Berakhir
Ekonomi • 22 February 2019 05:53
TERPOPULER

Arab Saudi Angkat Duta Besar Wanita Pertama untuk AS
Internasional • 3 jam yang lalu
VIDEO: Pertemuan Kedua Kim-Trump Diklaim Akan Lebih Produktif
Internasional 1 jam yang lalu
Presiden Venezuela Putuskan Diplomatik dengan Kolombia
Internasional 8 jam yang lalu