
Maduro Putus Hubungan Diplomatik, AS Menolak
CNN Indonesia | Kamis, 24/01/2019 09:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nicolas Maduro mengumumkan pemutusan hubungan dengan Amerika Serikat pada Rabu (23/1), di tengah kisruh penggulingan kekuasaan di Venezuela. Namun, AS menolak keputusan tersebut.
"Saya memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dan politik dengan pemerintahan imperialis Amerika Serikat," ujar Maduro di depan ribuan pendukungnya di Caracas, sebagaimana dikutip AFP.
Melanjutkan pernyataannya, Maduro berkata, "Keluar! Tinggalkan Venezuela, di sini masih ada martabat, sial!"
Ia kemudian memerintahkan semua delegasi perwakilan AS untuk angkat kaki dari negaranya dalam kurun waktu 72 jam.
Keputusan ini diumumkan di tengah gelombang perlawanan untuk menggulingkan Maduro dari kursi presiden.
Ketika situasi kian panas, pemimpin Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim selama demonstrasi anti-Maduro merebak.
Presiden Donald Trump dan sejumlah pemimpin negara kawasan lain pun langsung mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Menurut Trump, Majelis Nasional pimpinan Guiado adalah satu-satunya lembaga pemerintah yang sah pilihan rakyat Venezuela.
Menanggapi pemutusan hubungan ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyatakan penolakan karena menganggap Maduro tak berwenang.
"AS merajut hubungan diplomatik dengan Venezuela dan akan menjalin relasi dengan Venezuela melalui pemerintahan interim Presiden Guaido yang mengundang misi kami untuk tetap berada di Venezuela," kata Pompeo.
"AS tak mengakui rezim Maduro sebagai pemerintah Venezuela. Dengan demikian, AS tak mengakui mantan presiden Nicolas Maduro memiliki kewenangan legal untuk memutus hubungan diplomatik."
[Gambas:Video CNN]
Gelombang penolakan terhadap Maduro ini semakin besar sejak 10 Januari lalu, ketika mantan sopir bus itu mengucap sumpah sebagai presiden untuk kedua kalinya.
Maduro memenangkan pemilu kontroversial pada Mei lalu yang diboikot oposisi dan dianggap tidak sah oleh Uni Eropa.
Pada 2016, Maduro kehilangan kendali atas Dewan Nasional yang memungkinkan oposisi untuk menentang pemerintahannya. Namun pada 2017, Mahkamah Agung Venezuela menghapuskan hukum tersebut.
Ketidakpercayaan rakyat terhadap Maduro memuncak karena sang presiden tak dapat membawa Venezuela dari kemiskinan, bahkan membuat perekonomian kian terpuruk. (has/has)
"Saya memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dan politik dengan pemerintahan imperialis Amerika Serikat," ujar Maduro di depan ribuan pendukungnya di Caracas, sebagaimana dikutip AFP.
Melanjutkan pernyataannya, Maduro berkata, "Keluar! Tinggalkan Venezuela, di sini masih ada martabat, sial!"
Keputusan ini diumumkan di tengah gelombang perlawanan untuk menggulingkan Maduro dari kursi presiden.
Ketika situasi kian panas, pemimpin Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim selama demonstrasi anti-Maduro merebak.
Menurut Trump, Majelis Nasional pimpinan Guiado adalah satu-satunya lembaga pemerintah yang sah pilihan rakyat Venezuela.
Menanggapi pemutusan hubungan ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyatakan penolakan karena menganggap Maduro tak berwenang.
"AS merajut hubungan diplomatik dengan Venezuela dan akan menjalin relasi dengan Venezuela melalui pemerintahan interim Presiden Guaido yang mengundang misi kami untuk tetap berada di Venezuela," kata Pompeo.
"AS tak mengakui rezim Maduro sebagai pemerintah Venezuela. Dengan demikian, AS tak mengakui mantan presiden Nicolas Maduro memiliki kewenangan legal untuk memutus hubungan diplomatik."
[Gambas:Video CNN]
Gelombang penolakan terhadap Maduro ini semakin besar sejak 10 Januari lalu, ketika mantan sopir bus itu mengucap sumpah sebagai presiden untuk kedua kalinya.
Maduro memenangkan pemilu kontroversial pada Mei lalu yang diboikot oposisi dan dianggap tidak sah oleh Uni Eropa.
Pada 2016, Maduro kehilangan kendali atas Dewan Nasional yang memungkinkan oposisi untuk menentang pemerintahannya. Namun pada 2017, Mahkamah Agung Venezuela menghapuskan hukum tersebut.
Ketidakpercayaan rakyat terhadap Maduro memuncak karena sang presiden tak dapat membawa Venezuela dari kemiskinan, bahkan membuat perekonomian kian terpuruk. (has/has)
FOKUS
Kudeta Takhta Venezuela |
ARTIKEL TERKAIT

Trump Akui Juan Guaido Jadi Presiden Sementara Venezuela
Internasional 10 bulan yang lalu
FOTO: Pahit Getir Nasib PNS AS Imbas Pemerintahan Tutup
Internasional 10 bulan yang lalu
AS Tangkap Tiga Terduga Simpatisan ISIS di Bandara Michigan
Internasional 10 bulan yang lalu
Mencari Pintu Keluar Jalan Buntu Penutupan Pemerintahan AS
Internasional 10 bulan yang lalu
Pemerintah Tutup, PNS AS Belum Digaji Antre di Dapur Umum
Internasional 10 bulan yang lalu
Tembok Trump dan Penutupan Pemerintahan Terlama dalam Sejarah
Internasional 10 bulan yang lalu
BACA JUGA

Ribuan Cacing Penis Terdampar di Pantai Akibat Badai El-Nino
Teknologi • 13 December 2019 17:07
Kemenkeu Ramal Perang Dagang Lanjut Walau Trump Kalah Pilpres
Ekonomi • 10 December 2019 07:51
Progres Perang Dagang, China Akan Hapus Tarif Daging Babi
Ekonomi • 08 December 2019 15:46
Trump Kecam Bank Dunia Karena Beri Pinjaman ke China
Ekonomi • 07 December 2019 23:33
TERPOPULER

VIDEO: Korea Utara Uji Coba Nuklir di Sohae
Internasional • 4 jam yang lalu
VIDEO: Suu Kyi Disambut Pendukung Usai Hadiri Sidang PBB
Internasional 3 jam yang lalu
Korea Utara Kembali Uji Situs Peluncuran Rudal
Internasional 7 jam yang lalu