Korban Tewas Bendungan Jebol di Brazil Bertambah

CNN Indonesia
Minggu, 27 Jan 2019 03:41 WIB
Data sementara mencatat 296 orang masih hilang dalam tragedi bendungan yang jebol di area pertambangan pada negara bagian Minas Gerais, Brazil.
Bendungan Vale di Brasil Jebol. (REUTERS/Washington Alves).
Jakarta, CNN Indonesia --
Korban tewas akibat bencana bendungan jebol di Brazil bertambah menjadi 11 orang. Sementara itu 298 orang lain masih belum ditemukan dari peristiwa mengerikan di negara bagian Minas Gerais tersebut.
Bencana ini terjadi pada Jumat (25/1) di tambang Vale dekat kota Belo Horizonte. Runtuhnya bendungan itu memuntahkan jutaan ton lumpur berlumpur di seluruh fasilitas dan turun menuju tanah pertanian di samping kota terdekat Brumaldinho.
Tim SAR langsung bergerak cepat melakukan pertolongan dan evakuasi. Lusinan helikopter diterjunkan dalam operasi penyelamatan pada Sabtu (26/1) karena lumpur yang menejrang kawasan di bawahnya menelan bangunan, kendaraan, dan jalan.
"Kami masih memiliki harapan untuk menemukan orang-orang yang masih hidup," kata kepala dinas pemadam kebakaran negara bagian itu, Kolonel Edgard Estavao, dikutip dari AFP, Minggu (27/1).
Data terakhir mencatat 296 orang masih hilang, semuanya pekerja tambang yang terdaftar oleh Vale. Sementara 176 orang yang selamat telah dievakuasi sejauh ini, 23 di antaranya dirawat di rumah sakit.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro bahkan terbang di atas zona yang hancur itu, tetapi tidak mengatakan apa pun kepada wartawan ketika dia kembali dari penerbangan.
Sebagai gantinya, ia menulis di Twitter terkait kondisi di lokasi. "Sulit untuk tidak menjadi emosional sebelum adegan ini. Semua dilakukan untuk merawat para penyintas dan menentukan fakta, untuk menuntut keadilan dan mencegah tragedi baru," kata dia.
Sedangkan pihak militer mengatakan pihaknya mengerahkan 1.000 tentara, termasuk anjing pelacak, ke zona yang terkena dampak.
Bencana ini adalah keadaan darurat besar pertama yang dihadapi oleh Bolsonaro dan pemerintahnya sejak ia menjabat pada awal Januari, dan mungkin salah satu bencana terbesar dalam sejarah Brasil.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(afp/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER