Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Nicolas Maduro menuding anggota militer pembelot tengah merencanakan langkah memecah angkatan bersenjata demi kudeta pemerintahan
Venezuela. Upaya ini dilakukan dari
Kolombia.
"Para anggota militer pembelot telah menjadi tentara bayaran dari oligarki Kolombia dan berkonspirasi untuk memecah pasukan bersenjata," kata Maduro tanpa menjelaskan lebih lanjut, Rabu (30/1).
Pernyataan itu diutarakan Maduro saat sedang memimpin pawai sedikitnya 2.500 personel tentara di sebuah barak militer di Caracas.
Dalam kesempatan itu, Maduro juga mengatakan kesediaannya bernegosiasi dengan oposisi dan mengadakan pemilihan parlemen lebih awal sebagai bentuk konsesi dengan para rivalnya. Namun, dia tetap enggan menggelar pemilihan presiden baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip
AFP, di hari yang sama, oposisi juga menggelar demonstrasi di Caracas dan sejumlah wilayah lainnya untuk mendesak militer melawan Maduro.
Krisis politik Venezuela semakin pelik terutama setelah Presiden Majelis Nasional Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai pemimpin interim negara di Amerika Selatan itu dan menantang rezim Maduro.
Guaido juga telah meminta militer membelot dari rezim rivalnya itu dengan imbalan amnesti.
Langkah Guaido didukung sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Jerman, Kanada, hingga Brasil, dan Kolombia.
(rds/has)