Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri
Pakistan melayangkan permintaan resmi ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (
PBB), Antonio Guterres, untuk membantu meredakan ketegangan negaranya dengan
India yang meningkat akibat bentrokan sepekan belakangan.
"Saya mendesak perhatian Anda untuk penurunan situasi keamanan di kawasan kami yang menyebabkan ancaman penggunaan pasukan terhadap Pakistan oleh India," tulis Menlu Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, sebagaimana dikutip
Reuters, Selasa (19/2).
Melanjutkan pernyataannya, Qureshi menulis, "Sangat penting untuk mengambil langkah demi meredakan ketegangan. Perserikatan Bangsa-Bangsa harus mengintervensi untuk meredakan ketegangan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan ini disampaikan tak lama setelah Perdana Menteri Narendra Modi memperingatkan akan ada "respons kuat" dari negaranya terkait bom bunuh diri yang menewaskan 41 personel paramiliter India pada pekan lalu itu.
Serangan tersebut diklaim oleh Jaish e-Mohammad, kelompok militan yang berbasis di Pakistan. Kelompok itu ingin bagian Kashmir di India menjadi wilayah kekuasaan Pakistan.
Meski demikian, Pakistan terus menekankan bahwa pemerintahannya sama sekali tak terlibat dalam insiden tersebut.
"Mengaitkan Pakistan sebelum penyelidikan dilakukan itu sangat absurd. India harus diminta melakukan penyelidikan terbuka dan kredibel terkait insiden Pulwama," kata Qureshi.
[Gambas:Video CNN]Sejak merdeka dari Inggris, Kashmir dibagi dua menjadi wilayah India dan Pakistan. Kedua negara kemudian bertarung untuk memperebutkan keseluruhan wilayah Kashmir.
Puluhan ribu orang tewas di Kashmir sejak pemberontakan bersenjata pecah di kawasan perbatasan itu pada 1989.
(has)