Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Korea Utara,
Kim Jong-un, diperkirakan akan menggunakan kereta api ke
Vietnam untuk menghadiri pertemuan keduanya dengan Presiden
Donald Trump di Hanoi pada 27-28 Februari mendatang.
Spekulasi itu muncul setelah pejabat Vietnam yang terlibat dalam persiapan pertemuan tinggi itu mengatakan bahwa sejumlah pejabat Korut telah meninjau perbatasan Vietnam dengan China pada Senin (18/2).
"Sebuah tim dari Korut telah berada di Kota Lang Son, Vietnam, sejak hari Senin. Mereka pergi ke kota itu dari Hanoi menggunakan mobil," ucap sumber tersebut kepada
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, stasiun televisi Jepang,
Asahi, melaporkan bahwa sejumlah pejabat Korut mengunjungi sebuah stasiun kereta api di Lang Son. Tim tersebut dikabarkan meninjau kondisi jalan di sekitar area itu.
Lang Son diketahui tak memiliki bandara. Hal itu juga memperkuat spekulasi bahwa Kim Jong-un mungkin akan menempuh perjalan darat yang cukup panjang dari China menuju Vietnam.
Jika menggunakan kereta api via Beijing dan Lang Son, perjalanan Pyongyang-Hanoi yang berjarak setidaknya 4.000 kilometer memakan waktu sekitar 60 jam.
Namun, kepada stasiun televisi Korea Selatan,
NK News, seorang sumber mengatakan perjalanan kereta akan menimbulkan "banyak masalah" karena rombongan Kim dinilai dapat mengganggu jaringan kereta cepat China.
Opsi lainnya yang muncul adalah Kim Jong-un bisa saja menggunakan kereta api dari Pyongyang menuju Beijing dan dilanjutkan perjalanan pesawat dari Beijing ke Hanoi.
Hingga kini, Korut belum juga mengonfirmasi transportasi Kim Jong-un menuju Vietnam secara terbuka.
Selain akomodasi, pihak Korut juga terus melakukan persiapan teknis dan substansial menjelang pertemuan tinggi kedua Korut-AS nanti.
[Gambas:Video CNN]Utusan Korut untuk AS, Kim Hyok Chol, dilaporkan bertolak ke Hanoi hari ini untuk bertemu utusan AS untuk Korut, Stephen Beigun.
Tiga hari sebelum kedatangan Kim Hyok Chol, Kepala Staf Pemimpin Korut, Kim Chang Son, telah lebih dulu tiba di Hanoi untuk mempersiapkan masalah protokol dan keamanan dengan pihak AS.
(rds/has)