Jakarta, CNN Indonesia --
Arab Saudi menobatkan putri kerajaan Rima bin Bandar sebagai duta besar buat Amerika Serikat (AS). Hal ini bersejarah sebab baru pertama kalinya jabatan itu diisi wanita.
Keputusan itu datang setelah Arab Saudi berusaha meredam protes internasional atas pembunuhan Khashoggi pada Oktober lalu di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Kejadian itu sempat bikin tegang hubungan Arab Saudi dan AS.
Rima ditugaskan untuk menggantikan Pangeran Khalid bin Salman, yang diangkat menjadi wakil menteri pertahanan. Khalid merupakan adik Putera Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman yang menjadi menteri pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Saudi awalnya menyangkal mereka mengetahui tentang raibnya Khashoggi, namun akhirnya kerajaan mengakui agen mereka yang membunuhnya di dalam konsulat. Meski begitu, pembunuhan itu dikatakan sebagai operasi jahat.
Pembunuhan penulis di Washington Post itu disebut-sebut melibatkan Mohammed bin Salman. Sementara AS terus menekan Arab Saudi dan mengancam bakal melakukan respons lebih kuat.
Putri Rima, merupakan pendukung utama pemberdayaan perempuan di Arab Saudi yang belakangan dikritik karena perkara pemenjaraan aktivis perempuan. Sebelumnya Rima bekerja di General Sports Authority, di mana dia memimpin kampanye buat meningkatkan partisipasi wanita pada olahraga.
"Putri Rima menjadi duta besar wanita pertama di sejarah Saudi dan wanita pertama dengan ranking menteri - sinyal kuat pada integrasi wanita di pemerintahan dan ketenagakerjaan," kata Ali Shihabi, pendiri kelompok pemikir Arabia Foundation, lewat
Twitter.
Pangeran Khalid yang menjabat duta besar AS sejak 2017 sudah diperkirakan bakal meninggalkan jabatannya sejak kasus Khasoggi. Penunjukkannya sebagai wakil menteri pertahanan terjadi saat koalisi militer Arab Saudi masih belum dapat bergerak setelah empat tahun konflik dengan negara tetangga Yaman.
(fea)