Jakarta, CNN Indonesia -- Howard X, seorang peniru Pemimpin
Korea Utara,
Kim Jong Un, dijemput aparat Vietnam dari hotel tempat dia menginap di Ibu Kota Hanoi pada Senin (25/2). Dia bakal diusir dari negara itu sebelum konferensi antara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, digelar pada Rabu (27/2), mendatang.
Howard tiba di Ibu Kota Hanoi bersama peniru Trump, Russell White pada pekan lalu. Mereka lantas mengadakan aksi di tangga Gedung Opera Hanoi.
Trump dan Kim akan melakukan pertemuan kedua kalinya di Hanoi pada 27-28 Februari mendatang. Agenda yang bakal dibahas adalah soal denuklirisasi dan pencabutan sanksi terhadap Korea Utara, dan perdamaian dengan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Howard diinterogasi oleh kepolisian Hanoi pada Jumat (22/2) pekan lalu dan diberitahu dia akan diterbangkan kembali ke tempat asalnya di Hong Kong. Dia diberitahu oleh petugas imigrasi Vietnam visanya tidak valid dan ia mengaku tidak diberi penjelasan lebih lanjut.
"Alasan sebenarnya adalah karena saya dilahirkan dengan wajah yang mirip dengan Kim Jong Un, dan itu adalah kejahatan sebenarnya," kata Howard X kepada wartawan pada seperti dilansir
AFP.
Howard X menduga dia dideportasi karena Kim yang asli dianggap tidak memiliki selera humor.
"Sindiran adalah senjata ampuh melawan kediktatoran apapun. Mereka takut pada beberapa pria yang terlihat seperti aslinya," kata Howard X.
Sedangkan White akan diizinkan tetap tinggal di Hanoi, dengan syarat berhenti tampil seperti Trump di depan umum.
Ketika berjalan-jalan, White membetot perhatian penduduk setempat dan para pelancong. Dia juga menjadi buruan untuk diajak berswafoto. White mengatakan dia akan tetap tinggal di Hanoi untuk pekan ini,
"Kami disini untuk membuat politik menjadi hebat lagi," kata White.
[Gambas:Video CNN] (syf/ayp)