Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Partai Demokrat mendesak perilisan penuh hasil investigasi dugaan intervensi
Rusia dalam pemilihan umum
Amerika Serikat 2016 setelah penyelidik khusus Robert Mueller menyatakan bahwa Presiden
Donald Trump tak terbebas dari tuduhan obstruksi.
"Fakta bahwa laporan Penyelidik Khusus (Robert) Mueller tak melepaskan presiden dari tuduhan seserius menghalangi peradilan menunjukkan kepentingan agar laporan penuh dan dokumentasi lainnya dipublikasikan segera," ujar Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi.
Dalam pernyataan bersama Pemimpin Minoritas Senat, Chuch Schumer, pada Minggu (24/3) tersebut, Pelosi juga menyebut bahwa Jaksa Agung AS, Bill Barr, yang ditunjuk oleh Trump "tidak netral" dalam proses penyelidikan.
Menurut Pelosi, ringkasan laporan penyelidikan yang diserahkan ke Kongres sebelumnya bukan keputusan objektif atas temuan Mueller.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat tinggi Partai Demokrat itu juga menyebut pernyataan Trump bahwa laporan tersebut membersihkan namanya dari tuduhan kolusi dengan Rusia "benar-benar bertolak belakang dengan pernyataan Mueller dan tidak kredibel."
Hasil penyelidikan Mueller ini memang mendapat sorotan besar. Dalam penyelidikannya, Mueller sudah mewawancarai sejumlah pejabat penting, baik dari tim kampanye Trump maupun Rusia.
Sejumlah mantan orang kepercayaan Trump sendiri sudah mengaku bersalah atas sejumlah tuduhan berkaitan dengan Rusia.
[Gambas:Video CNN]Namun, Mueller tak menemukan bukti Trump melakukan kolusi dengan agen Rusia. Mueller juga tak mendapatkan bukti bahwa Trump berupaya mengganggu proses penyelidikan.
Meski demikian, Mueller menegaskan bahwa walau tidak ada bukti, bukan berarti Trump terbebas dari segala kecurigaan.
(has)