Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Inggris menangkap pendiri situs WikiLeaks, Julian Paul Hawkins alias Julian Assange (47), setelah tujuh tahun bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador. Presiden Ekuador, Lenín Boltaire Moreno Garcés, menyatakan mereka telah mencabut suaka itu, karena Assange berulang kali melanggar aturan internasional.
Seperti dilansir
Reuters, Kamis (11/4), anggota kepolisian Inggris menangkap Assange di Kedubes Ekuador. Mereka menyatakan diundang oleh pihak kedutaan setelah pemerintah mencabut mencabut pemberian suaka.
Polisi langsung membawa Assange ke markas untuk diinterogasi. Menurut Moreno, dia mau mencabut suaka Assange pemerintah Inggris menjamin tidak akan mengekstradisi ke negara-negara yang menjatuhkan hukuman mati atas perbuatan lelaki itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wikileaks menyatakan proses penangkapan itu tidak sah. Mereka juga mengklaim dalam beberapa waktu belakangan Assange diintai pihak tertentu.
Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, menyatakan mereka sangat berterima kasih atas kerja sama pemerintah Ekuador dalam proses penangkapan Assange. Dia berharap hal itu berlanjut di masa mendatang.
Assange kemungkinan akan segera diajukan ke Pengadilan Westminster.
Assange masuk dalam daftar buronan Amerika Serikat, karena membocorkan sejumlah dokumen rahasia angkatan bersenjata dan pesan kawat diplomatik melalui WikiLeaks.
(ayp)