Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus kebakaran enam kotak dan 1.818 lembar surat suara
Pemilu 2019 di Jalan Sapi Nangoh, Pamol,, Sandakan, Negeri Sabah, Malaysia pada 7 April lalu masih menimbulkan perdebatan. Namun, Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah menegaskan tidak ada unsur kesengajaan atau sabotase dalam kejadian itu.
"Jadi kasus kebakaran logistik pemilu (2019) di Sandakan itu sama sekali tidak ada unsur kesengajaan sebagaimana hasil olah TKP dari kepolisian Beluran Sandakan," ujar Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani di Kota Kinabalu, seperti dilansir Antara, Sabtu (13/4).
Krishna mengatakan, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), Panwaslu Luar Negeri, dan Polis Diraja Malaysia (PDRM) sudah bertemu terkait kejadian itu pada 10 April lalu. Hasilnya disimpulkan tidak ada unsur kriminal maupun kecelakaan lalu lintas.
Ia juga memaparkan, seluruh tahapan pelaksanaan pemilu 2019 di Negeri Sabah telah berjalan sebagaimana mestinya. Jika ada kekurangan karena terhambat kondisi geografis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Krishna menyatakan terus memantau seluruh tahapan pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah kerjanya.
Dia menyatakan telah mendatangi lokasi kejadian di Jalan Sapi Nangoh Sandakan untuk melihat langsung pada 11 April.
"Saya sudah datang langsung juga di lokasi kebakaran dengan melihat langsung situasi dan kondisinya. Sekaligus bertemu dengan aparat Kepolisian Beluran yang punya wilayah," kata dia.
[Gambas:Video CNN] (antara/ayp)