Gertak Maduro, Guaido Ancam Demo Besar Pada Hari Buruh

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Apr 2019 17:21 WIB
Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido (35) mengajak masyarakat demo besar-besaran pada 1 Mei mendatang untuk mendesak Presiden Nicolas Maduro turun.
Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, ajak pendukungnya demo besar pada Hari Buruh untuk mendesak Presiden Nicolas Maduro mundur. (Reuters/Andres Martinez Casares)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin kelompok oposisi di Venezuela, Juan Guaido (35) mengajak masyarakat untuk melakukan demonstrasi besar-besaran pada 1 Mei mendatang. Hal itu ditujukan untuk mendesak Presiden Nicolas Maduro turun dari jabatannya.

"Kami serukan kepada rakyat Venezuela untuk ikut berpartisipasi pada demonstrasi terbesar yang terjadi dalam sejarah negara ini pada 1 Mei untuk menuntut memastikan perebutan kekuasaan berakhir," ujar Guaido kepada ratusan pendukungnya dalam sebuah pertemuan di Caracas, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/4).
Guaido dan Maduro bertikai sejak Januari 2019 lalu. Namun meski mendapatkan dukungan dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat, Guaido belum bisa menyingkirkan Maduro yang didukung oleh angkatan bersenjata Venezuela.

Guaido sebagai Ketua Majelis Nasional menuding Maduro merebut kekuasaan dengan curang, karena diduga memanipulasi pemilihan umum kembali pada tahun lalu yang diduga mengalami kecurangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demonstrasi Maduro dan pendukungnya sengaja dilakukan pada Hari Buruh. Saat itu pemerintah Maduro yang beraliran sosialis bakal menggelar perayaan besar-besaran untuk memperingati mendiang Hugo Chavez.
Meski Guaido telah mengajak pendukungnya untuk melakukan demonstrasi, ia tetap gagal dalam proses tawar menawar untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke negara tersebut di perbatasan dengan Kolombia. Sebab blokade militer atas perintah Maduro tetap diberlakukan.

Maduro (56) menolak untuk mengizinkan bantuan tersebut. Alasannya adalah dia mengklaim hal itu merupakan kedok yang digunakan AS untuk melakukan invasi terselubung kepada Venezuela.

Meski begitu, di awal pekan ini, Maduro mengizinkan Palang Merah untuk mengantarkan persediaan obat-obatan untuk didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan klinik.

Diketahui, Venezuela telah empat tahun lebih mengalami resesi ekonomi. Warga kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan dan obat.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, PBB menyatakan seperempat dari 30 juta populasi Venezuela hidup melarat dan membutuhkan bantuan. (ani/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER