Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas Presiden Prancis
Emmanuel Macron di mata masyarakat masih tetap berada di bawah 30 persen dalam pertempuran politiknya. Melalui jajak pendapat yang dilakukan pada Minggu (21/4), persentase ini masih stagnan dan tak ada perubahan besar yang dilaporkan setelah kebakaran
Notre Dame.Menurut jajak pendapat Ifop untuk
Journal du Dimache, hanya 29 persen responden yang mengatakan kalau mereka puas dengan pekerjaan yang dilakukan Macron. Sedangkan 69 persen lainnya tak puas.
Mengutip
AFP, persentase jajak pendapat yang dilakukan pada April ini tidak berubah dengan yang dilakukan pada Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajak pendapat dilakukan pada 20 April 2019 lalu diterbitkan pada akhir Minggu setelah 'minggu dramatis' bagi Macron pascakebakaran Katedral Notre Dame beberapa hari lalu.
Saat itu Macron berjanji untuk membangun kembali
landmark kota Paris tersebut dalam lima tahun. Target tersebut dinilai pengamat sebagai target ambisius.
Kebakaran tersebut juga membuatnya menunda podato yang direncakan untuk menanggapi aksi rompi kuning yang mengguncang kepemimpinannya.
Namun jajak pendapat yang dilakukan di akhir pekan lainnya membuat Macron justru makin kurang disambut. Lewat jajak pendapat Opionway yang diterbitkan pada Sabtu, hanya 27 persen orang Prancis yang puas dengan pekerjaannya. Ini adalah angka terlemah dalam kepresidenannya.
Jajak pendapat lainnya dari BVA yang diterbitkan pada Jumat lalu menyebut bahwa popularitas Macron naik tiga poin menjadi 2 persen.
Popularitas Macron di mata warga Prancis ini mulai runtuh karena gerakan rompi kuning yang menjadi momentum keluar dari kepresidenan. Konferensi pers pada Kamis lalu setelah kebakaran Notre Dame dianggap dan diharapkan bisa menjadi peluang Macron untuk mendapatkan kembali nilai positifnya.
(afp/chs)