Sri Lanka Larang Pemakaian Cadar Pasca Bom Paskah

CNN Indonesia
Senin, 29 Apr 2019 09:59 WIB
Sri Lanka melarang pemakaian cadar bagi Muslimah dan segala bentuk pakaian lainnya yang menutupi wajah, sepekan setelah rangkaian serangan bom Paskah.
Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena. (AFP Photo/Lakruwan Wanniarachchi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, melarang pemakaian cadar bagi Muslimah dan segala bentuk pakaian lainnya yang menutupi wajah, pada Minggu (28/4) kemarin. Kebijakan itu diterapkan sepekan setelah rangkaian serangan bom pada peringatan Paskah pada 21 April lalu.

"Larangan ini diberlakukan untuk memastikan keamanan nasional terjaga. Tidak seorang pun harus mengaburkan wajah mereka untuk membuat identifikasi menjadi sulit," bunyi pernyataan Kantor Kepresidenan Sri Lanka seperti dikutip AFP.
Sirisena mengatakan dia menggunakan kewenangan daruratnya untuk menerapkan kebijakan tersebut. Kantor kepresidenan menyatakan larangan tersebut berlaku secara efektif mulai hari ini, Senin (29/4).

Dari total 21 juta penduduk Sri Lanka yang mayoritas beragama Budha, 10 persen di antaranya merupakan umat Muslim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslimah Sri Lanka jarang ada yang mengenakan cadar, niqab, dan penutup wajah lainnya. Hanya segelintir dari mereka melakukan itu.
Tak hanya pemerintah, beberapa hari sebelumnya sejumlah ulama dan pemuka agama Islam di Sri Lanka juga telah mendesak perempuan Muslim untuk tidak menutupi wajah mereka.

Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran terkait serangan balasan pasca rentetan bom yang menerjang Kolombo, Negombo, dan Baticaloa.

Insiden itu menewaskan 253 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.

Menhan Sri Lanka sempat menganggap pengeboman itu merupakan bentuk balasan atas serangan ke dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada pertengahan Maret lalu.

Aparat juga terus memburu sekitar 140 orang yang diduga terlibat jaringan teroris di Sri Lanka.

Pemerintah Sri Lanka sudah menyatakan kelompok Jemaah Tauhid Nasional (NTJ) dan Jemaah Agama Ibrahim (JMI) sebagai organisasi terlarang. Pemimpinnya, Zahra Hashim, diduga adalah otak serangan teror yang tewas dalam serangan di Hotel Shangri-La.

[Gambas:Video CNN]

Sampai saat ini pemerintah Sri Lanka mengerahkan aparat untuk menjaga rumah ibadah di seluruh negeri. Mereka membatalkan rencana memulai kembali kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah pekan ini, dan memperpanjang pemberlakukan jam malam. (rds/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER