Kim Jong-un Pimpin Latihan 'Serangan Jarak Jauh'

CNN Indonesia
Jumat, 10 Mei 2019 12:26 WIB
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, memimpin latihan 'serangan jarak jauh' sebagaimana dilaporkan kantor berita KCNA, Jumat (10/5), sehari setelah uji coba rudal.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, memimpin latihan 'serangan jarak jauh' sebagaimana dilaporkan kantor berita KCNA, Jumat (10/5), sehari setelah uji coba rudal. (KCNA via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, memimpin langsung latihan "serangan jarak jauh" sebagaimana dilaporkan kantor berita KCNA pada Jumat (10/5), sehari setelah uji coba rudal.

"Di pos komando, Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un, mengetahui rencana latihan serangan jarak jauh dan memerintahkan latihan itu untuk dimulai," demikian bunyi laporan KCNA.
KCNA tidak menyebut detail latihan serangan jarak jauh yang dimaksud, termasuk rincian senjatanya. Namun, kabar ini datang sehari setelah Korsel melaporkan bahwa Korut melakukan uji coba rudal
 
Uji coba pada Kamis (9/5) itu merupakan yang kedua dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Aksi ini dilakukan di tengah ketegangan Korut dan AS karena kemandekan perundingan denuklirisasi.

Ini juga merupakan uji coba pertama setelah Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya pada pertengahan tahun lalu.
Korut terakhir kali menguji coba rudalnya pada 2017 dan tak pernah lagi meluncurkan senjata mutakhirnya itu setelah Kim bertemu dengan Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pertemuan Trump dan Kim untuk kedua kalinya pada Februari lalu berakhir tanpa kesepakatan apa pun.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Trump, Kim menawarkan menutup sejumlah situs peluncuran rudal dan kompleks nuklir dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.

Sementara itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklir secara keseluruhan, baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.

Di akhir pertemuan, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi. (ajw/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER