Jakarta, CNN Indonesia --
Turki mempertimbangkan untuk menunda penerimaan sistem pertahanan rudal dari
Rusia karena didesak
Amerika Serikat.
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Turki mempertimbangkan penundaan ini setelah AS melayangkan permintaan resmi agar Ankara menunda penerimaan sistem tersebut.
Reuters sendiri belum dapat mendapatkan konfirmasi resmi dari pemerintah Turki terkait kabar pertimbangan penundaan ini.
Namun pekan lalu, Fahrettin Altun selaku juru bicara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan bahwa pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia sudah disepakati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat AS menganggap pembelian sistem pertahanan rudal ini "sangat problematik" karena dapat berdampak pada program kerja sama kedua negara.
AS dan negara-negara anggota NATO khawatir sistem radar dalam S-400 dapat melacak jet F-35 sehingga nantinya akan sulit menghindari senjata Rusia.
Ankara sendiri sudah mendesak AS untuk membentuk kelompok kerja yang bertugas meneliti risiko bahaya S-400 pada F-35. Namun, AS menolak pembentukan pokja tersebut.
Selisih pendapat ini merupakan perseteruan teranyar antara AS dn Turki. Sebelumnya, kedua negara sudah beberapa kali bersitegang.
Sejumlah isu yang sempat memanaskan hubungan kedua negara adalah permintaan ekstradisi Fethullah Gulen dari AS, perbedaan kebijakan di Timur Tengah, hingga sanksi atas Iran.
(has)