Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Pakistan memutuskan untuk memperpanjang larangan melintas di wilayah udaranya bagi pesawat asing hingga akhir Mei. Kebijakan itu berlaku sejak perselisihan mereka dengan
India di
Kashmir belum lama ini, dan secara tak langsung mendorong maskapai asing untuk mengambil jalan memutar yang lebih jauh.
Pakistan telah menutup wilayah udaranya sejak Februari lalu setelah insiden bom bunuh diri yang menyerang konvoi India di wilayah Kashmir oleh kelompok militan asal Pakistan, Jaish-e-Mohammed (JeM).
"Wilayah udara akan dibatasi sampai 30 Mei dan kami akan mendiskusikannya kembali," kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, Mustafa Baig, seperti dilansir
Reuters, Kamis (16/5).
Namun, ia tidak memberikan alasan jelas terkait keputusan perpanjangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan pembatasan tersebut sangat berdampak pada penerbangan rute Eropa ke Asia Tenggara. Ratusan maskapai kargo dan komersial setiap harinya juga terkena dampak dari pembatasan ini karena lokasi Pakistan yang berada di tengah-tengah jalur penerbangan vital.
Sebagian operasi di bandar udara Pakistan akan dilanjutkan setelah krisis mereda. Namun, maskapai asing yang melintasi wilayah udara India tetap tidak dapat melakukan penerbangan di sekitar Pakistan.
India dan Pakistan juga sempat terlibat saling serang melalui udara saat konflik Kashmir. Pesawat tempur kedua negara tersebut juga melakukan pertempuran udara di Kashmir.
(ajw/ayp)