Jakarta, CNN Indonesia -- Faksi militan
Taliban Pakistan menyatakan bertanggung jawab atas serangan
bom di Kota Lahore, hari ini, Rabu (8/5). Aksi keji yang dilakukan saat Ramadan di situs ziarah jemaah Sufi, Data Darbar, menewaskan sembilan orang.
"Serangan itu dilakukan saat tidak ada satu pun warga sipil di dekat polisi," kata juru bicara kelompok militan Hizbul Ahrar, Abdul Aziz Yousafzai, seperti dilansir
Reuters.
Pada 2010, kuil itu juga pernah menjadi target serangan yang menewaskan 40 orang. Sejak saat itu, keamanan di Kuil Data Darbar diperketat.
Selama ini, pengikut aliran Sufi di Pakistan kerap menjadi target serangan mematikan oleh kelompok militan Islam, termasuk ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan kelompok garis keras menganggap situs keramat kaum Sufi dan ritual yang sering dilakukan di makam "tidak Islami."
Pakistan mulai meningkatkan upaya memberantas ekstremisme setelah serangan di sebuah sekolah di Peshawar yang merenggut 150 nyawa pada 2014 lalu.
Sejak saat itu, keamanan semakin ditingkatkan, tapi militan masih bisa memanfaatkan celah untuk melakukan serangan.
Pusat-pusat kota besar, seperti Lahore dan Punjab, juga tak lepas dari serangan militan. Pada Maret 2018, misalnya, serangan di Lahore menewaskan sembilan orang.
[Gambas:Video CNN]Sejumlah kritikus menganggap upaya militer dan pemerintah untuk mengatasi terorisme ini tak menyentuh akar ekstremisme.
(ayp)