Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah media internasional menyoroti kemenangan presiden petahana,
Joko Widodo, dalam pemilihan umum 2019 (
Pemilu 2019) setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi suara nasional, Senin (20/5).
Dalam artikelnya, salah satu media Amerika Serikat,
The New York Times, melaporkan kemenangan Jokowi menunjukkan "penolakan terhadap politik nasionalis dan berlandaskan kepercayaan" yang selama ini mendominasi pemilu di sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, harian
The Wall Street Journal melaporkan Jokowi menang dengan selisih besar dari Prabowo.
KPU memang menyatakan bahwa Jokowi bersama pasangannya, Ma'ruf Amin, memperoleh 85.036.828 suara atau 55,41 persen dari total 153.479.321 suara sah nasional.
Sementara itu, pasangan rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, hanya meraup 68.442.493 suara atau 44,59 persen dukungan.
Tak hanya hasil pemilu, harian itu juga menyoroti situasi keamanan yang memanas setelah KPU mengumumkan pemenang.
Sejumlah media arus utama asing seperti
The Sydney Morning Herald,
BBC,
Time,
The Guardian, dan
Bloomberg juga menuliskan hal serupa.
Kepolisian RI memang mendeklarasikan siaga satu di Jakarta hingga 25 Mei mendatang sebagai antisipasi kerusuhan pasca-penetapan hasil rekapitulasi suara. Aparat juga telah menutup jalan dan area sekitar KPU untuk mengantisipasi risiko kerusuhan.
Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, dan Inggris juga telah mengeluarkan imbauan kepada warganya yang berada di Indonesia untuk waspada terkait potensi unjuk rasa setelah pengumuman pemilu keluar, terutama pada Rabu (22/5).
(rds/has)