Pendukung Trump Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko

CNN Indonesia
Selasa, 28 Mei 2019 09:10 WIB
Veteran militer AS mengawasi langsung tahap awal pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko yang menggunakan dana dari pendukung Presiden Donald Trump.
Veteran militer AS mengawasi langsung tahap awal pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko yang menggunakan dana dari pendukung Presiden Donald Trump. (AFP Photo/Herika Martinez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang veteran militer Amerika Serikat mengawasi langsung tahap awal pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko yang menggunakan dana dari para pendukung Presiden Donald Trump.

Menggunakan topi "Make America Great Again", veteran bernama Jeff Allen itu memantau langsung saat para pekerja konstruksi membentangkan lempeng baja di sepanjang perbatasan di Ciudad Juarez pada akhir pekan lalu.

"Ini adalah cara warga Amerika mengatakan, 'Kongres, kalian tidak berguna. Kami akan memperjuangkannya. Kami akan membangun tembok itu sendiri,'" kata Allen kepada AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melanjutkan pernyataannya, Allen berkata, "Ini bukan Eropa. Ini Amerika. Kami melindungi perbatasan kami."
Allen mengatakan bahwa ini adalah cara untuk membantu Trump memenuhi janjinya membangun "tembok yang besar dan indah" guna membendung gelombang imigran ilegal dari Meksiko.

Rencana Trump ini sempat ditentang Kongres yang menganggap permintaan biaya dari sang presiden terlalu besar.

Trump akhirnya mendeklarasikan situasi darurat di sepanjang perbatasan dengan Meksiko sehingga ia tak perlu meminta persetujuan parlemen untuk menggelontorkan dana pembangunan tembok itu.
Proyek pembangunan tembok Allen ini sendiri dibiayai oleh We Build the Wall, perusahaan milik sejumlah veteran perang khusus untuk membantu Trump mewujudkan impiannya.

Salah satu anggota dewan penasihat We Build the wall adalah Steve Bannon, mantan penasihat strategi Trump.

Mereka membangun tembok tersebut di New Mexico dan kawasan Texas yang berbatasan langsung dengan Meksiko, di dekat El Paso.

[Gambas:Video CNN]

Kawasan ini kerap kali diterobos oleh para imigran demi mencapai tanah AS. Merujuk pada data Patroli Perbatasan AS, 98.052 imigran ilegal ditahan di El Paso dalam kurun waktu Oktober 2018 hingga April lalu.

Menganggap kawasan ini sangat rentan, Allen dan rekannya, Brian Kolfage, memasang target pembangunan tembok sepanjang 800 meter ini rampung dalam sepekan.

"KAMI BERHASIL! Tembok dengan biaya pribadi pertama hampir rampung! BERI DONASI SEKARANG untuk membangun lebih banyak tembok," tulis Kolfage melalui akun Facebook pribadinya. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER