Jakarta, CNN Indonesia --
Korea Utara dilaporkan menahan Kenji Fujimoto, mantan koki sushi keluarga pemimpin tertinggi,
Kim Jong-un, yang melayaninya lebih dari satu dekade hingga 2001 lalu.
Surat kabar Jepang,
Daily Shincho, melaporkan kantornya menerima "informasi" bahwa Fujimoto ditahan sejak Rabu (26/6).
Meski begitu, koran tersebut belum mendapat informasi detail terkait alasan penahanan Fujimoto. Hingga kini, otoritas Jepang juga belum mengonfirmasi penahanan Fujimoto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada
NK News, seorang pejabat Jepang mengatakan "tidak menerima informasi" mengenai penahanan Fujimoto.
Fujimoto telah menjadi koki pribadi ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, sejak 1989 dan berhenti pada 2011 karena ketidaksepahaman.
Sejak itu, ia keluar dari Korut. Namun, menurut NK News, Fujimoto kembali ke Pyongyang dan mendirikan restoran sendiri di Pyongyang.
Restoran bernama Takashi itu menjadi perhentian wajib bagi turis-turis asing yang tengah mengunjungi Korut.
Nama Fujimoto semakin dikenal secara internasional setelah ia menerbitkan bukunya pada 2003.
Dalam bukunya, ia bercerita tentang pengalamannya selama menjadi koki bagi keluarga Kim Jong-Il, termasuk ketika ia ditugaskan sebagai teman bermain Kim Jong-un.
"Dia (Kim Jong-un) agak kesepian ketika dia masih kecil," kata Fujimoto kepada
The Washington Post seperti dikutip
The Independent."Saya menjadi semacam teman bermain baginya. Kami menjadi seperti teman."
[Gambas:Video CNN]Buku itu kemudian membuat keluarga Kim marah. Setelah kematian Kim Jong-Il pada Desember 2011, otoritas Korea Utara dilaporkan berupaya menjangkau Fujimoto dan memperbaiki hubungan.
Pada Juli 2012, Kim Jong-un dan Fujimoto kembali bertemu untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade. Sang koki kerap berpergian ke Korea Utara dari rumahnya di Jepang.
(rds/has)